Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Tak ada habis-habisnya jika membicarakan akan kesejarahan dari presiden pertama kita Ir. Soekarno. Beliau adalah sosok yang menjadi tokoh populer di dunia internasional karena keberaniannya. Sikap yang diperlihatkan beliau yang tak gentar menghadapi penjajahan sungguh membuat dirinya menjadi sosok yang dianggap paling berbahaya oleh lawannya. Terlebih ketika beliau bertekad akan mengusir para penjajah yang ada di bumi pertiwi.
Keterlibatan beliau dalam dunia internasional begitu menonjol. Bahkan beliau menjadi salah satu ujung tombak dalam kepentingan dunia. Hasil dari pemikirannya benar-benar mempengaruhi dunia internasional, terlepas ada yang mendukung ataupun melawan akan hasil gagasannya itu. Salah satunya di saat beliau menyodorkan konsepsi dari sebuah cita-cita dengan PANCASILA. Pertama kalinya
PANCASILA diperkenalkan dalam sidang PBB oleh Soekarno. “Arus sejarah memperlihatkan
dengan nyata bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita. Jika
mereka tak memilikinya atau jika konsepsi dan cita-cita itu menjadi kabur dan
usang maka bangsa itu dalam bahaya”, inilah yang disampaikan Soekarno saat
menyampaikan pidatonya dalam sidang PBB tanggal 30 September 1960 tentang
konsepsi dan cita-cita Bangsa Indonesia, PANCASILA. Baru 15 tahun Indonesia
merdeka namun suatu konsep yang menarik telah dibawa dalam ranah internasional
yang mendapat apreasiasi luar biasa dari peserta sidang.
Memang sosok Soekarno luar biasa di mata dunia internasional. Apakah Anda rindu dengan sosok kepemimpinan seperti beliau. Sepertinya rindu Anda sulit terobati, karena kondisi kepemimpinan saat ini penuh dengan kegelapan. Penulis tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai nasib kondisi negeri sekarang ini.
Kembali lagi kepada Bung Karno, Sesungguhnya apa yang melatarbelakangi beliau sehingga mampu membuatnya benar-benar jatuh bangun untuk memperjuangkan sebuah cita-cita "Kemerdekaan"??? Jawabannya sederhana, Karena beliau mengenali betul Bangsanya, mencintai betul Bangsanya dan mempunyai cita-cita besar demi kemaslahatan Bangsanya.
Rumusan sederhana,
Orang mau berjuang sungguh-sungguh hingga siap mati demi membuahkan apa yang di cita-citakan terhadap Bangsanya, itu dikarenakan orang tersebut mengenal, mencintai dan mau berbuat maksimal terhadap Bangsanya. Maka dalam proses perjuangannya terhadap kisah-kisah mengharukan yang penuh dengan kobaran semangat membara. Demikian itulah yang dikatakan perjuangan sejati. Sebuah perjuangan yang dalam prosesnya tidak memiliki suatu kisah yang mencirikan sebuah perjuangan itu pasti di dalamnya bukan orang pejuang melainkan orang pendusta, munafik, bertopeng, keji, dsb. Jika melihat perjuangan Bangsa pada era sekarang, bagaimana Anda menilainya???
Sudahlah, seperti kisah dibawah ini yang menceritakan tentang kecintaan Soekarno terhadap budaya Bangsanya sendiri. Karna latar belakang itulah Soekarno menggebu-gebu untuk meraih sebuah kemerdekaan.
Kisah Soekarno Cinta Pada Budaya Bangsa
Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Dia hapal banyak cerita wayang sejak kecil. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang jika ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dia pun senang menggambar wayang di batu tulisnya.
Saat ditahan dalam penjara Banceuy pun kisah-kisah wayanglah yang memberi kekuatan pada Soekarno. Terinspirasi dari Gatot Kaca, Soekarno yakin kebenaran akan menang, walau harus kalah dulu berkali-kali. Dia yakin suatu saat penjajah Belanda akan kalah oleh perjuangan rakyat Indonesia.
"Pertunjukan wayang di dalam sel itu tidak hanya menyenangkan dan menghiburku. Dia juga menenangkan perasaan dan memberi kekuatan pada diriku. Bayangan-bayangan hitam di kepalaku menguap bagai kabut dan aku bisa tidur nyenyak dengan penegasan atas keyakinanku. Bahwa yang baik akan menang atas yang jahat," ujar Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.
Soekarno tidak hanya mencintai budaya Jawa. Dia juga mengagumi tari-tarian dari seantero negeri. Soekarno juga begitu takjub akan tarian selamat datang yang dilakukan oleh penduduk Papua.
Karena kecintaan Soekarno pada seni dan budaya, Istana Negara penuh dengan aneka lukisan, patung dan benda-benda seni lainnya. Setiap pergi ke daerah, Soekarno selalu mencari sesuatu yang unik dari daerah tersebut.
Dia menghargai setiap seniman, budayawan hingga penabuh gamelan. Soekarno akan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal seni dan budaya setiap pagi, di samping bicara politik.
Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong.
Semoga artikel ini dapat membuat Anda kembali ke jati diri Anda sebagai Bangsa yang besar. Hapus Perbudakan dan Kebodohan Untuk Kebangkitan Nusantara. (Bent)