Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Rokok merupakan suatu fenomena dalam dunia kesehatan, ada yang pro (setuju) dan kontra (menolak), meskipun lebih banyak yang menolak, tapi fakta menunjukkan bahwa tahun 1995 jumlah perokok di Indonesia sekitar 27 persen dari jumlah penduduk Indonesia, sedangkan tahun 2011 jumlah perokok bertambah menjadi sekitar 36 persen. Langkah-langkah preventif telah dilakukan baik dengan sosialisasi bahaya merokok maupun slogan yang ada pada setiap kemasan rokok, namun hal tersebut dirasakan kurang efektif. Meskipun demikian, kita perlu juga faham tentang rokok itu sendiri, supaya ketika kita mengetahui bahaya merokok dan efek yang ditimbulkannya, sehingga kesadaran itu yang akan membentuk supaya kita menghindari rokok, terutama untuk alasan kesehatan. Berikut beberapa bahaya bahan-bahan rokok terhadap kesehatan :
- Nikotin mencapai otak dalam 10 detik setelah rokok dihisap, kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, termasuk juga melalui air susu ibu.
- Karbon monoksida dari asap rokok mengikat hemogolobin (pengangkut oksigen) dalam sel darah, sehingga menurunkan fungsinya dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh secara penuh/optimal.
- Unsur-unsur rokok penyebab kanker (karsinogenik) pada tembakau merusak gen-gen penting yang mengendalikan pertumbuhan sel, sehingga sel-sel tidak dapat tumbuh normal atau tidak dapat berkembang dengan baik.
- Unsur benzopiren yang bekerja dengan mengikat sel-sel di saluran nafas serta organ-organ penting lainnya dari perokok dapat menyebabkan terjadinya kanker.
Selain perokok aktif yang terkena dampak tersebut di atas, perokok pasif (orang yang terkena pajanan rokok, selain perokok aktif) pun yang terus menerus terpapar asap rokok dapat mengalami beberapa permasalahan kesehatan, diantaranya :
- Lebih mudah mengalami kelelahan. Hal tersebut dikarenakan kandungan rokok yang dikeluarkan bersama dengan karbondioksida perokok pasif dapat memacu kerja paru-paru dan organ lain yang berlebihan pada perokok pasif, dengan kerja yang lebih tersebut membuat tubuh menyesuaikan kondisi tersebut, sehingga tentu saja akan menyebabkan sang perokok pasif mudah mengalami kelelahan.
- Lebih mudah terjangkit penyakit paru-paru. Sama seperti perokok aktif, perokok pasif juga memiliki kecenderungan untuk mengalami masalah paru-paru akibat kandungan rokok yang masuk ke dalam tubuh.
- Pada anak mengalami gangguan pertumbuhan. Anak yang sering terpapar rokok mengalami gangguan dalam pertumbuhannya, disebabkan gangguan pada sistem pertumbuhan atau hormon pertumbuhan anak diakibatkan oleh kandungan rokok.
- Memiliki kecenderungan untuk menjadi perokok aktif.
Efek Berhenti Merokok
Pada info sehat kali ini akan dibahas tentang efek berhenti merokok yang sangat baik untuk kesehatan, seperti ditulis dalam Bahaya Merokok terhadap Kesehatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
1. 6 Jam setelah Berhenti Merokok
Pada 6 jam setelah seseorang berhenti merokok maka denyut nadi dan tekanan darah akan kembali normal.
2. 12 Jam setelah Berhenti Merokok
Setelah 12 jam berhenti merokok maka karbonmonoksida (CO) perlahan akan meninggalkan sistem peredaran darah dan pernafasan.
3. 1 Hari setelah Berhenti Merokok
1 hari setelah berhenti merokok, tekanan darah akan kembali optimal atau normal disertai dengan kegiatan jantung yang lebih baik dan kuat.
4. 1 Tahun setelah Berhenti Merokok
Dalam jangka 1 tahun setelah full berhenti merokok maka dapat menurunkan resiko serangan jantung sampai 50% daripada perokok aktif yang masih merokok dalam jangka waktu yang sama.
5. 5-15 Tahun setelah Berhenti Merokok
Jangka 5-15 tahun setelah berhenti merokok dapat menurunkan resiko kanker paru-paru sebanyak 50% dibandingkan dengan perokok yang masih aktif dalam jangak waktu yang sama.
6. 15 Tahun lebih setelah Berhenti Merokok
Waktu 15 tahun lebih pasca berhenti merokok dapat memberikan efek yang baik, yaitu menurunkan resiko serangan jantung sama seperti orang yang bukan perokok sebelumnya, dalam kondisi yang sama, apabila berhenti merokok sebelum timbul penyakit tersebut.
Dari 6 efek berhenti merokok yang dipaparkan, kiranya bagi perokok mencermati tentang begitu baiknya efek yang ditimbulkan apabila berhenti merokok, oleh sebab itu berhentilah merokok sebelum rokok dapat menimbulkan bahaya-bahaya bagi kesehatan. Tentu saja selain berhenti merokok juga tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat yang baik dan menyenangkan. Bukankah kita semua diciptakan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, bukan sebaliknya? Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)