Mengenal Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Hidup Sehat - MERS Pertama ditemukan di Arab Saudi
Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Info hidup sehat kali ini akan mengetengahkan MERS, Sindrom yang saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan karena ada kasus yang terungkap terutama pada jamaah haji Indonesia. Apa itu MERS, Apa penyebab dan Gejala MERS dan bagaimana pengobatannya mari kita bahas.

1. Pengertian MERS. MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome. Dari namanya saja berarti Sindrom (Kumpulan Tanda dan Gejala) Pernafasan dari Timur Tengah. Sindrom ini pertama kali dilaporkan dari Arab Saudi tahun 2012. Menurut Centres for Disease Control and Prevention (CDC), saat ini negara-negara di Semenanjung Arab yang sudah endemi Sindrom ini adalah: Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Oman, Yordania, Kuwait, Yaman dan Lebanon. Sedangkan negara-negara yang terkena akibat kunjungan (Travel-associated cases) yaitu: Inggris (UK), Perancis, Tunisia, Italia, Malaysia dan Turki.

Hidup Sehat - Proses terjadinya MERS
2. MERS disebabkan oleh Coronavirus yang disebut MERS-CoV. Beberapa orang yang positif terinfeksi virus ini, umumnya mengalami gangguan bernafas. Gejala yang timbul pada MERS adalah Panas, Batuk dan Nafas yang pendek. Data tahun 2012 30% penderita MERS meninggal. MERS menyebar melalui penularan dari orang yang menderita ke orang lain dengan kontak langsung, seperti tinggal bersama atau bekerja di tempat yang sama. Pada penelitan terakhir seperti dilansir BBC, ternyata unta juga dapat menjadi vektor penyebaran MERS, Bahkan pemerintah Arab mengumumkan "Disarankan memakai sarung tangan pengaman, khususnya ketika menangani unta yang baru lahir atau unta yang mati. Disarankan pula memasak daging unta hingga matang dan menggodok susu unta sebelum mengonsumsinya." 

3. Pengobatan MERS. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga saat ini belum ada pengobatan yang spesifik terhadap infeksi virus MERS-CoV ini, bahkan vaksinasi yang bertujuan mencegah virus ini pun belum ada. Oleh karena itu, saaat ini apabila ada penderita MERS akan ditangani sesuai dengan keluhan yang ditemukan dan sifatnya suportif saja. Untuk tes laboratorium saat ini dengan menggunakan PCR atau Polymerase Chain Reaction meskipun test tersebut bukanlah tes yang rutin diberikan kepada penderita suspek MERS. Oleh karena itu disarankan apabila ada yang ingin bepergian ke negara-negara di semenanjung Arab seperti disebutkan di atas maka apabila mengalami Panas, Batuk dan Sesak Nafas dalam kurun waktu 14 hari segera periksakan diri ke dokter.

Demikian Info Hidup Sehat kali ini mengenai MERS, semoga dapat memperkaya pengetahuan kita mengenai penyakit yang saat ini menjadi tren di kalangan para jamaah haji, terutama jamaah haji Indonesia yang merupakan jamaah haji terbesar di dunia. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »