Alur Penanganan Awal Diare pada Bayi (Seri ke-2 End)

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Pada seri pertama alur penanganan awal diare pada bayi, telah sampai pada pertanyaan yang kelima mengenai "Apakah si bayi sedang minum obat-resep?" Jika jawabannya Tidak maka akan berlanjut pada pertanyaan yang ke-6. Berikut langkah-langkah selanjutnya.

Revolusi Ilmiah - Anak rewel karena Diare

6. Apakah si bayi baru mulai diberi makanan padat, atau apakah anda baru memperkenalkan makanan baru padanya?

  • Ya : Kemungkinan terjadi perubahan yang mendadak pada makanan bayi sehingga terjadi diare. Sebaiknya perkenalkan makanan baru pada bayi secara berangsur-angsur, dengan satu atau dua jenis makanan baru setiap minggunya.
  • Tidak : Masuk pertanyaan ke-7

7. Apakah diarenya timbul saat bepergian dan kambuh setiba di rumah lagi?

  • Ya : Kemungkinan terjadi infeksi saluran pencernaan saat bepergian. Sebaiknya segera berobat ke dokter terdekat untuk diperiksa kemungkinan penyebab infeksi tersebut.
  • Tidak : Masuk pertanyaan ke-8

Revolusi Ilmiah - Salah satu penyebab diare adalah infeksi

8. Apakah anda baru saja memperkenalkan susu lagi setelah si bayi mengalami serangan gastroenteritis?

  • Ya : Kemungkinan terjadi intoleransi laktosa, yaitu gula alami dalam susu yang menyebabkan diare kambuhan atau menetap. Oleh karena itu sebaiknya jangan memberikan susu tertutama setelah mengalami gastroenteritis. Tindakan yang perlu dilakukan, berikan larutan oralit di saat si bayi sedang diare.
  • Tidak : Masuk pertanyaan ke-9

9. Apakah diare bayi anda berlangsung sampai lebih dari 2 minggu?

  • Ya : Masuk pertanyaan ke-10
  • Tidak : Berikan minum sebanyak-banyaknya pada bayi anda terutama ASI dan periksakan kepada dokter terdekat dalam waktu kurang dari 24 jam

10. Apakah berat dan panjang bayi anda termasuk normal untuk usianya?

  • Ya : Kemungkinan bahwa setiap bayi dapat mengeluarkan tinja yang konsistensinya lembek, namun itu bukan diare.
  • Tidak : Mungkin bayi anda tidak bisa mencerna makanan secara normal, dapat pula disebabkan karena intoleransi makanan atau kelainan seperti sistik fibrosis (sebuah kelainan pada epitel usus). Segera periksakan kepada dokter terdekat.

Demikian langkah-langkah dalam penanganan awal diare pada bayi terutama di rumah. Catatan penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa diare, muntah maupun demam dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi dan merupakan salah satu tanda bahaya bagi bayi. Dehidrasi dapat terjadi karena kekurangan zat natrium, kekurangan air maupun kekurangan zat natrium dan air. Berdasarkan penurunan berat badan, dehidrasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh kurang dari 5% berat badan), Dehidrasi sedang (penurunan cairan tubuh 5-10% dari berat badan) dan Dehidrasi berat (penurunan cairan tubuh lebih dari 10% berat badan). Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi dapat berujung pada penurunan kesadaran, koma, sampai meninggal dunia. Segera berikan cairan yang cukup untuk mengatasi dehidrasinya, selain ASI dapat pula diberikan larutan rehidrasi dengan bubuk oralit sesuai dengan berat badannya. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Gambar 1, 2

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »