Cara Unik Berantas Korupsi di Hong Kong Tahun 1977

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Hong Kong atau Daerah Administratif Khusus Hong Kong sekarang ini merupakan bagian dari Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT), tepatnya tanggal 1 Juli 1997 secara resmi pemerintah Inggris (Britania Raya) menyerahkan Hong Kong ini kepada RRT. Negara dengan wilayah 1.103 km² dan jumlah penduduk kurang lebih 6.880.000 (2006) ternyata memiliki cerita unik mengenai permasalahan pemberantasan korupsi, pada saat mereka masih tergabung dengan Britania Raya, tepatnya tahun 1977 pada saat Hong Kong dipimpin oleh Gubernur Mac Lehose.

Revolusi Ilmiah - ICAC Hong Kong

Cara Pemberantasan Korupsi di Hong Kong

Sebelum tahun 1973, Hong Kong sangat terkenal dengan Mafia Korupsi nya, tidak hanya Pemerintah, Jaksa dan Polisi, hampir seluruh lapisan masyarakat Hong Kong mengalami gejala yang sama. Ada kejadian seorang supir ambulan tidak mau mengantar pasien apabila tidak diberi "uang teh" terlebih dahulu. Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan dramatis pada tahun 1974 dengan memecat semua polisi dan jaksa yang menjadi mafia korupsi. Ada idiom dalam tubuh mafia korupsi tersebut bahwa "Tak ada polisi, jaksa dan hakim baik yang umurnya akan panjang di pulau tersebut jika berani melawan korupsi".
Waktu itu mafia-mafia dan bandit-bandit di Hong Kong bersekongkol dengan polisi untuk menjadikan "wilayah" nya sebagai pusat pelacuran, perjudian dan narkotika serta perampokan bank. Tak terelakkan pula akibat persekongkolan tersebut, istri polisi di Hong Kong pun harus siap "dipakai" oleh atasannya jika menghendaki.
Usaha-usaha pemberantasan korupsi pun berulang kali digagas disana, namun mengalami kegagalan, sampai suatu ketika ada polisi yang baik mengusulkan untuk melakukan pemberantasan korupsi secara masif, usulannya pun disetujui dan didukung oleh Pemerintah Inggris. Di bawah Gubernur Sir Murray Mac Lehose (1971-1982) Hong Kong dirubah menjadi daerah anti korupsi dan anti mafia. Gubernur bersikap keras dan berani mengambil tindakan tegas, bahkan dia mencanangkan program "Bertempur dengan korupsi", tidak hanya sekedar berbicara, beliau melakukan tindakan-tindakan nyata. Tahun 1974 Gubernur Mac Lehose membentuk ICAC (Independent Commision Against Corruption) semacam KPK sekarang. Tekad Gubernur dibantu baik oleh pihak "Polisi Gila" maupun Pemerintah yang bersih. Polisi gila adalah mereka yang bermental baja, rela bertarung nyawa dengan mafia-mafia, bahkan siap dibunuh kapan saja. Pemerintah pun mendukung dengan Ekstra Yudisial nya, dengan memecat semua aparat polisi, jaksa dan hakim di seluruh Hong Kong yang terlibat dalam mafia., bersamaan dengan itu, pemerintah merekrut polisi, jaksa dan hakim dengan penyeleksian yang ekstra ketat. Bagi mereka yang dipecat, pemerintah memberikan pesangon secukupnya, biaya tersebut diambil dari APBN (Bahkan separuh dari APBN Hong Kong waktu itu dihabiskan hanya untuk memberikan pesangon bagi mereka), selain itu polisi, jaksa dan hakim yang dipecat dan diindikasikan korupsi ditawari untuk pergi meninggalkan Hong Kong dengan jaminan tidak akan diusut dan harta korupsi nya tidak akan dirampas oleh negara, tindakan yang sangat tegas, berani dan beresiko tinggi dari seorang pemimpin negara.
Revolusi Ilmiah - Prinsip keadilan
Namun, bagi mereka yang memilih tetap tinggal di Hong Kong, kasusnya akan diusut sampai tuntas (Hanya yang bersih, berani dan bernyali yang akan tinggal di Hong Kong). Masa pengampunan dan penghakiman tersebut dilakukan masal di seluruh wilayah Hong Kong, dan mulai tanggal 1 Januari 1977, Siapapun pejabat baik itu polisi, hakim dan jaksa di Hong Kong akan membawa ke meja hijau apabila terlibat korupsi.

Dengan sikap tersebut, Hong Kong dengan pemerintahannya semakin menatap hari depan dengan lebih cerah, apresiasi dan sikap internasional terhadap Hong Kong perlahan tapi pasti mulai membaik, bahkan investasi dan pembangunan pun dapat berkembang dengan pesatnya, bersih dari korupsi dan mafia.

Demikian cerita unik dan heboh pemberantasan mafia dan korupsi di Hong Kong sekitar tahun 1977, dapat kita ambil pelajaran bahwa sikap jujur, berani, tegas dan adil perlu ditegakkan, karena dengan sikap itu suatu bangsa dapat maju, sebaliknya jika sikap itu hilang atau luntur maka cepat atau lambat, suatu negara akan mengalami kehancurannya. (Baca juga : Korupsi No!!!) Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Referensi 1
Gambar 1, 2

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »