Ketahui, 4 Penyakit Kulit Dapat Menjadi Tanda Masalah Kesehatan Lain

REVOLUSIILMIAH.COM - Gatal, iritasi, atau peradangan kulit adalah hal yang tidak menyenangkan, tetapi tahukah anda bahwa masalah itu dapat berhubungan dengan masalah kesehatan yang lain? Dalam beberapa kasus, kondisi  kulit berhubungan dengan proses penyembuhan di seluruh tubuh, dan hal ini berarti bahwa itu bisa menjadi faktor risiko yang mengatur untuk jenis penyakit atau cedera lainnya. Oleh karena itu, mengetahui penyakit kulit dengan baik akan mempermudah menganilasa awal dari gejala atau tanda masalah kesehatan tubuh.


4 Penyakit Kulit

Berikut 4 macam penyakit kulit yang dapat memberikan informasi mengenai tanda masalah kesehatan. Penyakit kulit tersebut akan dimulai dari Penyakit Eczema sampai dengan Vitiligo. Penyakit yang sering kita temui namun terkadang kita menganggap remeh saja.

Revolusi Ilmiah - Eczema bisa menjadi tanda kurang tidur
Eczema bisa menjadi tanda kurang tidur. (Foto : thingkingmomsrevolution)

1. Eczema

Eczema merupakan kondisi peradangan kronis yang diketahui sebagai penyebab kemerahan, area gatal pada kulit, namun hal itu juga dihubungkan dengan gangguan tidur, masalah sendi, dan cedera lainnya. Dr. Silverberg, yang juga seorang co-author sebuah studi JAMA Dermatology, yang dipublikasikan lebih awal tahun ini, menemukan bahwa penerita eczema yang pernah mengalami sebuah flare-up dalam tahun terakhirnya lebih berisiko untuk mengalami cedera tulang atau sendi, seperti patah tulang, dsb; dibandingkan dengan orang tanpa kondisi tersebut.
“Di sana ada sebuah asosiasi cukup baik yang tidak dapat dipungkiri, yakni antara eczema dan gangguan tidur, sebagai hasil dari gatal jangka panjang dan pasien yang kehilangan tidurnya, umumnya berisiko lebih tinggi terkena cedera traumatis, seperti terjatuh atau kecelakaan lalu lintas,” yang mungkin menjelaskan mengapa mereka lebih mungkin untuk mengalami patah tulang, kata Dr. Silverberg.
Namun hal itu tidak hanya kantuk akibat kurang tidur: “Jika anda menyeberang jalan dan anda dikacaukan oleh rasa gatal—atau anda tidak dalam kondisi sadar penuh karena telah mengkonsumsi antihistamin dengan efek penenang (sedasi) untuk mengatasi gatal itu—anda akan memiliki risiko lebih tinggi untuk hal semacam ini,” Dr. Silverbrg menambahkan.
Pada semua hal di atas, dalam beberapa kasus yang berat, eczema diatasi dengan steroid oral, yang dalam jangka lama akan mempengaruhi kepadatan tulang, mungkin berkontribusi lanjut pada kemungkinan cedera. Untungnya, Dr. Silverberg mengatakan bahwa terapi intermitten dengan steroid topical terhitung bebas. Yang mana jauh lebih sering terjadi, tidak merupakan risiko yang sama.

2. Psoriasis

Revolusi Ilmiah - Psoriasis berhubungan dengan jalur peradangan
Psoriasis berhubungan dengan jalur peradangan. (Foto : healthline)
Sebuah penyakit autoimun yang dalam hal ini sel bermultiplikasi lebih cepat dan membuat sisik emas atau bersinar pada permukaan kulit, psoriasis sering terjadi menyertai arthritis atau penyakit sendi yang lain, secara khusus disebut psoriatic arthritis. “Hal itu semua berhubungan dengan jalur peradangan pada umumnya,” kata Dr. Silverberg. “Kabar baiknya adalah bahwa banyak terapi baru yang terbukti efektif untuk psoriatis juga bekerja sebaik pada rheumatoid arthritis."
Studi terkini juga menghubungkan psoriasis dengan penanganan penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah rendah. Semntara para dokter tidak yakin kaitan yang pasti antara kondisi ini, mereka mengira bahwa peradangan memainkan peran juga di sini.
Penderita psoriasis — seiring dengan eczema dan kondisi kulit lain seperti scleroderma, yang menyebabkan pengerasan  kulit—juga lebih mungkin daripada orang tanpa psoriasis, untuk menjadi perokok, pecandu alcohol, maupun mengalami depresi atau kecemasan. “Penyakit  tersebut berpotensi untuk memiliki efek kronik, melemahkan, dan gangguan yang sangat tampak, dan mungkin sebenarnya hal itu merupakan penyakit yang memicu atau memperburuk prognosis,” terang Dr. Silverberg.

3. Stasis Dermatitis

Revolusi Ilmiah - Statis dermatitis tanda gejala diabetes
Statis dermatitis tanda gejala diabetes. (Foto : hxbenefit)
Ini merupakan sebuah penggelapan atau gangguan warna kulit pada kaki dan ankle yang disebabkan vena varises atau masalah sirkulasi lain yang mengarah pada pembengkakan yang menghalangi aliran darah ke kulit. Stasis dermatitis dapat merupakan sebuah gejala dari diabetes yang mendasari dan hal itu berpengaruh pada sistem sirkulasi tubuh anda, Dr. Silverberg menambahkan.

4. Vitiligo

Revolusi Ilmiah - Vitiligo adalah resiko menjadi melanoma
Vitiligo adalah resiko menjadi melanoma. (Foto : grosirobatjellygmat)
Orang yang menderita vitiligo, sebuah penyakit autoimun yang menyebabkan bercak putih (pada dasarnya bercak tanpa pigmentasi) yang muncul pada wajah dan badan, dapat memiliki gejala yang memburuk saat mereka stress. “Saya mengatakan kepada pasien bahwa stress tidak menyebabkan penyakit kulit mereka; sebenarnya ada beberapa predisposisi yang mendasari untuk memulainya” kata Dr. Silverberg. “Namun, sekali faktor risiko ada, maka stress dapat secara pasti menjadi sebuah pemicu."
Hubungan stress dengan kulit mungkin paling baik didokumentasikan pada vitiligo, tetapi stress adalah sebuah faktor dalam psoriasis, eczema, dan bahkan mungkin yang lebih jauh yakni jerawat. (Meskipun perhatian Silverberg sulit untuk membuktikan keterkaitan antara stress dan jerawat karena keduanya begitu umum).
Akhirnya, ada kabar baik juga bagi penderita vitiligo: berdasarkan penemuan pada tahun 2010 oleh peneliti dari Universitas Colorado, penderita vitiligo mungkin memiliki risiko yang lebih rendah untuk berkembang menjadi melanoma.
Yang perlu di  garis bawahi : kulit kita dapat mengatakan kepada kita banyak hal tentang risiko kesehatan kita, jadi pastikanlah untuk mendengarkan dan mengetahuinya dengan lebih baik dan peka.

Sumber : 1
Editor : M-ANT

Jangan lewatkan :

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »