Menjadi
pemimpin memang tak mudah. Karena itu, hanya sedikit orang yang mencapai puncak
dan bisa terus dikenang hingga kini. Sebenarnya, faktor apa saja yang dimiliki
para pemimpin puncak hingga bisa jadi "legenda"?
Kita semua sebenarnya tercipta
sebagai pemimpin. Minimal, memimpin diri kita masing-masing. Namun sayangnya,
memimpin diri sendiri pun, masih sering mengalami kendala. Mulai dari
membiarkan pikiran negatif muncul, memelihara sikap miskin mental, dan berbagai
hal kurang baik lainnya. Padahal, dengan mengubah cara pandang saja, berpikiran
selalu positif, mengembangkan kekayaan mental, akan mampu menjadikan kita
sebagai pemimpin yang mumpuni.
Jika memimpin diri sendiri berhasil
kita lampaui, maka menjadi pemimpin dalam arti sebenarnya juga mengandung
tantangan yang tak kalah hebatnya. Hanya mereka yang mampu, mau, dan bersedia
terus maju, yang akan jadi pemimpin hebat di bidangnya. Dan, sebenarnya, kita
pun bisa mencapainya. Bagaimana caranya? Berikut tujuh kriteria penting yang
harus dimiliki seseorang agar jadi pemimpin unggulan, yang disarikan dari Paul
B. Thornton yang menulis buku Leadership:
Best Advice I Ever Got.
1. Pemimpin mampu menjadikan
segalanya nyata. Seorang pemimpin haruslah memiliki semangat dan kemauan
keras untuk mewujudkan keinginannya menjadi nyata. Untuk itu, pemimpin pasti
memiliki sikap seorang do-ers alias mengutamakan action.
John Baldoni, pendiri Baldoni
Consulting LLC, mendapat nasihat agar menjadi orang yang tekun dari ayahnya.
Sementara, sang ibu mengajarkan untuk tidak melupakan kasih sayang. Karena itu,
pemimpin yang baik selain berusaha mewujudkan ambisi, juga tidak melupakan para
pendukungnya.
2. Pemimpin mendengarkan
dulu, baru memimpin. Steven Covey pernah menyebut, Tuhan menciptakan
manusia dengan dua telinga dan satu mulut. Ini berarti, kita sebenarnya
diperintahkan untuk lebih banyak mendengar daripada berkata-kata.
Cordia Harrington, Presiden dan CEO
dari Tennessee Bun Company menyebutkan, sebagai pemimpin agar mengutamakan
untuk memahami lebih dulu, dibanding keinginan untuk dipahami.
3. Pemimpin menjawab
pertanyaan dengan jelas dan terarah. Ada tiga pertanyaan mendasar yang
biasanya ditanyakan anak buah: Ke mana kita akan mengarah? Bagaimana kita
mencapainya? Apa peran saya?
Menurut Kevin Nolan, President &
Chief Executive Officer dari Affinity Health Systems, Inc,
kemampuan menjawab dengan jelas dan terarah dari ketiga pertanyaan tersebut
akan jadi indikator sukses tidaknya seorang pemimpin.
4. Pemimpin menguasai
visinya sehingga mampu bekerja di mana dan kapan saja di segala kondisi.
Debbe Kennedy, President, CEO dan pendiri Global Dialogue Center and Leadership
Solutions Companies, menyebutkan bahwa dunia terus berubah. Maka, seorang pemimpin
harus menguasai perubahan dengan mengetahui secara pasti tujuannya.
Untuk itu, seorang pemimpin harus
membekali diri dengan beberapa hal, yakni: kemampuan mewujudkan ide-ide,
membangun rencana yang terarah, pandai mengeksekusi, berorientasi hasil terbaik
di setiap waktu.
5. Pemimpin selalu penuh
keingintahuan. Hal ini akan mendorong dirinya menjadi orang yang selalu
haus akan informasi terbaru dan terus melakukan pengembangan berkelanjutan.
Menurut Mary Jean Thornton, mantan
CIO (Chief Information Officer) dari The Travelers, semua
perkembangan didasari oleh kemajuan berpikir. Karena itu, di perusahaannya, ia
selalu membiasakan diri dan anak buahnya untuk selalu berpikir kreatif dan
menantang untuk membangun masa depan.
6. Pemimpin selalu mendengar
dari dua sisi. Seperti yang sudah disebutkan, kemampuan mendengar
dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Namun, tak cukup hanya jadi pendengar.
Informasi yang didapat harus meliputi semua sisi. Karena itu, seorang pemimpin
andal tak lantas percaya begitu saja dengan penuturan satu sisi. Ia harus mampu
menggali dan "mendengar" dari sisi lain sehingga bisa melakukan
tindakan yang objektif.
Brian P. Lees, senator dari negara
bagian Massachusetts, AS menyebutkan pentingnya untuk bergaul dengan semua
kalangan. Mulai dari profesor sampai anak-anak sekolah, dari pemimpin lain
hingga rakyat biasa.
7. Pemimpin pasti selalu
memiliki persiapan, persiapan, dan persiapan. Ada satu pepatah mengatakan,
jika Anda gagal membuat rencana, maka Anda sedang merencanakan untuk gagal. Ini
mengandung makna, bahwa persiapan menyeluruh, dimulai dari rencana yang matang
dan tindakan yang terarah, akan jadi indikator pertama tentang sukses tidaknya
kepemimpinan kita.
Tak heran, jika ada idiom, persiapan
adalah ilmu untuk meraih kemenangan. Untuk itu, mutlak kiranya seseorang
pemimpin menyiapkan segala hal-termasuk dengan rencana cadangan-agar mampu
mencapai sukses yang didambakannya.
Sebagai referensi aja sobat, untuk
menambah nilai positif pd diri kita, terutama point 7 tuh..hahahaha.,,.lets do
it...... !!
Sumber : AndrieWongso.com