Diagnosis dan Terapi Anemia Defisiensi Besi pada Kehamilan

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat. Setelah kita mengetahui bagaimana gejala-gejala dan akibat anemia pada kehamilan, selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana klasifikasi, diagnosis dan terapi anemia pada kehamilan. Anemia pada kehamilan dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi atau penyebab, yaitu : Anemia akibat perdarahan, Anemia akibat penurunan atau infektivitas eritropoesis (pembentukan darah) diantaranya : Anemia Defisiensi Besi atau Asam Folat, Penyakit Ginjal dan Kelainan sumsum tulang, Anemia akibat penghancuran eritrosit (sel darah merah) dan hemolysis.

Revolusi Ilmiah - Kesehatan Bunda hamil harus dijaga
Kesehatan Bunda hamil harus dijaga. (Foto : dokita.co)

Diagnosis dan Terapi Anemia Defisiensi Besi pada Kehamilan

Kita mengetahui bahwa anemia pada kehamilan 75% disebabkan oleh defisiensi besi, sehingga pada pembahasan kali ini akan lebih difokuskan pada Anemia defisiensi besi.
Pada anemia defisiensi besi terjadi penurunan total besi dalam darah, sehingga menurunkan cadangan besi pada hepatosit dan makrofag hati, limpa dan sumsum tulang belakang. Setelah cadangan tersebut habis maka akan menyebabkan penurunan kadar besi dalam plasma sehingga suplai besi pada sumsum tulang guna pembentukan Hb menurun, akibat lebih lanjut adalah terjadi penurunan produksi Hb dan menyebabkan eritrosi yang berbentuk kecil (eritrosit mikrositik).
Secara ringkas ada 3 tahapan terjadinya anemia defisiensi besi, yaitu :
  • Tahap pertama : Cadangan besi berkurang tanpa disertai penurunan kadar besi dalam serum
  • Tahap kedua : Cadangan besi habis dan nilah Hb masih dalam batas normal, terjadi penurunan saturasi transferrin, peningkatan TIBC dan peningkatan protoporfirin eritrosit bebas, pada pengukuran darah didapatkan nilai MCV dalam batas normal namun telah ditemukan sel mikrositik pada apusan darah.
  • Tahap ketiga : Penurunan HB sehingga terjadi anemia defisiensi besi.

Penentuan diagnosis anemia defisiensi besi ditentukan oleh adanya : Mikrositosis dan Hipokromasia, Kada besi serum rendah, Daya ikat besi serum tinggi, Protoporfirin eritrosit tinggi dan Tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.

Terapi yang dapat diberikan pada anemia defisiensi besi adalah :
  1. Preparat besi baik melalui oral maupun infus (parenteral)
  2. Vitamin C
  3. Transfusi darah

Revolusi Ilmiah - Tablet tambah darah untuk Bunda hamil
Tablet tambah darah untuk Bunda hamil. (Foto : kompas.com)
Untuk pencegahan anemia defisiensi besi, selain pola hidup sehat pada ibu hamil, juga dapat diberikan suplementasi besi dan asam folat, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Menurut WHO : 60 mg besi selama 6 bulan dalam kehamilan
  • Untuk wilayah-wilayah dengan prevalensi anemia defisiensi besi yang tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplementasi besi sampai 3 bulan paska persalinan
  • Asam folat untuk ibu hamil adalah 400 µg per hari.

Demikian diagnosis dan terapi pada anemia defisiensi besi, semoga kita dapat melakukan pengobatan anemia tersebut serta jauh lebih baik dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi tersebut dengan baik. Kondisi kehamilan dan persalinan yang aman merupakan salah satu kunci dalam mencetak generasi yang unggul dimasa yang akan datang. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »