Menopause? Siapa Takut

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat. Menopause berasal dari kata “men” yang brarti bulan, dan “pause, pausis, paudo” yang berarti period atau tanda berhanti, sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya menstruasi yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara gradual, yang disebut klimakterium. Dengan kata lain, berhentinya fungsi reproduksi (tidak dapat hamil dan mempunyai anak), namun tidak berarti peranannya dalam bidang kebutuhan seksual berhenti dengan sendirinya. Umumnya wanita Indonesia mengalami menopause di usia 45-55 tahun. Meskipun begitu, ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum usia 45 tahun, maupun saat  usia 57 tahun.

Revolusi Ilmiah - Menopause dihadapi oleh Setiap Bunda.
Hadapilah Menopause dengan Senyuman.

Tips Menghadapi Menopause

Suatu kondisi di mana tubuh beradaptasi dengan masa menjelang menopause, yang terjadi antara 2-8 tahun, ditambah 1 tahun setelah berakhirnya masa menstruasi, disebut sebagai perimenopause.  Menurunnya kadar estrogen dalam tubuhmenimbulkan gejala perimenopause diantaranya; perubahan dalam priode menstruasi, hot flashes, keringat malam, kekeringan pada vagina, gangguan tidur, mood swing, nyeri ketika bersenggama, infeksi saluran kmih, inkontinensia urine, tidak berminat berhubungan seksual, pningkatan lemak tubuh terutama sekitar pinggang, dan masalah pada konsentrasi maupun memori.

Para wanita modern saat ini harus dan perlu memahami benar akan terjadinya perubahan tubuh mereka, diantaranya adalah masa menopause. Beberapa tahun yang lalu menopause dianggap sebagai suatu penyakit, sehingga HRT (Hormon Replacement Therapy) dianggap sebagai pengobatan standar. Tetapi kemudian pandangan tersebut mulai berubah, seiring dengan banyaknya efek samping yang membahayakan kesehatan. Menopause merupakan gejala fisiologis, yang perlu diperhatikan adalah dampak terhadap risiko penyakit kronis, salah satu yang paling sering yakni osteoprorosis.

Enam pilihan minuman dan makanan bagi wanita menopause :  
  1. Air putih untuk menetralisir racun agar cepat keluar dari tubuh.
  2. Kalsium dan vitamin D3 yang banyak terkandung dalam susu, keju, brokoli, salmon, dan pepaya. Kecukupan kalsium dan omega 3 mampu membantu menstimulir pemcahan sel lemak serta menakan pengembangan sel lemak baru.
  3. Sumber pangan yang kaya akan zat besi, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, bayam, dan nuts.
  4. Sayur dan buah sebagai sumber vitamin, mineral, antioksidan serta serat.
  5. Di dalam kedelai mengandung senyawa isoflavon, yang mampu merangsang tubuh wanita tertentu untuk menghasilkan senyawa equol, suatu jenis esterogen yang terbentuk dalam intestine, esterogen alami, phytoestrogen. Perempuan Jepang dan Asia merupakan mnasyarakat banyak mengkonsumsi isoflavon dan memiliki risiko kejadian osteoporosis lebih rendah. Berbagai penlitian kemudian dilakukan untuk menilai efek isoflavon kedelai terhadap resorpsi tulang. Konsumsi suplemen isoflavon kedelai 100mg/hr selama 3 dan 6 bulan pada wanita pascamopause dengan osteopenia terbukti menurunkan resorpsi tulang. Isoflavon kedelai yang memiliki struktur molekul menyerupai estradiol menunjukkan afinitas terhadap reseptor estrogen pada sel tulang  sehingga potensial menghambat  resorpsi tulang pada perempuan pascamenopause.
  6. Lemak baik, misalnya terdapat pada minyak zaitun, canola yang dapat digunakan sebagai pengganti mentega.

Demikian tips untuk menghadapi menopause yang dialami oleh seorang Wanita. Apabila kita mengetahui tips tersebut, tentunya tidak akan khawatir terhadap menopause yang terjadi, bahkah sebaliknya dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Namun tentu saja, pola hidup bersih dan sehat tetap diperlukan selain tips di atas. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (AKW/Gambar 1)

Jangan lewatkan :

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »