Waspada 4 Macam Gangguan Makan Yang Mungkin Anda Derita

REVOLUSIILMIAH.COM - Media dapat menggiring opini publik sehingga membuat kesimpulan tersendiri tentang postur tubuh ideal. Opini yang berkembang di masyarakat seakan menjustifikasi apa yang terbaik dalam segala hal. Hal tersebut dapat mempengaruhi citra tubuh yang dimiliki seseorang. Citra tubuh adalah pandangan seseorang mengenai penampilan fisiknya. Orang yang mempunyai citra tubuh negatif beranggapan kondisi tubuhnya tidak sesuai dengan "standar" yang berlaku di masyarakat.

Golongan usia remaja dan dewasa muda sangat rentan memiliki citra tubuh negatif. Efek citra tubuh negatif membuat mereka melakukan tindakan-tindakan demi memperoleh postur tubuh ideal. Namun, upaya yang salah dalam membentuk tubuh dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Salah satu dampak negatif adalah munculnya Eating Disorders atau Gangguan Makan. Eating disorders sering tidak terdeteksi dan baru dapat dikenal setelah timbul penyakit penyerta, seperti kerusakan sel, kerusakan email gigi, amenorea (gangguan siklus menstruasi dengan tidak mens selama 3 kali siklus atau lebih - red), gangguan kepadatan tulang, penyakit ginjal bahkan kematian.

revolusiilmiah.com - Wanita sering mengalami Anorexia Nervosa
Wanita sering mengalami Anorexia Nervosa. (Foto : primehealthchannel.com)

4 Macam Eating Disorders/Gangguan Makan

Berikut 4 macam eating disorders yang sering dialami seseorang, kenali sedini mungkin dan segera lakukan tindakan pencegahan dan pengobatan.

1. Anorexia Nervosa

Penderita anorexia nervosa dapat dikenali dari ketakutan berlebihan mengalami kenaikan berat badan. Penurunan berat badan dilakukan dengan kebiasaan membatasi asupan makanan secara berlebihan, baik itu meminum pil/obat-obatan demi menekan nafsu makan atau memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil sebelum menyantapnya dan juga melakukan olahraga secara berlebihan tanpa memperdulikan kondisi kesehatan. Selain itu ciri fisiknya dapat dikenali dari mulut dan kulit yang kering, dan sangat sensitif terhadap dingin, serta adanya depresi, bingung, ingatan lemah dan lambat dalam berfikir. Hal yang berbahaya yaitu terus menerus melakukan upaya-upaya tersebut meskipun berat badannya sudah memasuki kategori underweight atau berat badan kurang.

2. Muscle Dysmorphia

Penyimpangan perilaku makan juga dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Jika wanita lebih suka menurunkan berat badan, pada umumnya lelaki sebaliknya yaitu ingin meningkatkan massa oto dan cenderung menganggap dirinya underweight. Kelainan ini disebut dengan muscle dysmorphia. gejala penderita muscle dysmorphia adalah kebiasaan olahraga yang ekstrim, sering berkaca di depan cermin, kecemasan saat melewatkan latihan fisik, sangat memperhatikan pola makan dan juga menggunakan obat steroid misalnya, demi mencapai massa otot impian.

3. Bulimia Nervosa

Penderita bulimia nervosa pada umumnya tetap memakan makanan untuk memuaskan nafsu makannya yang relatif besar. Namun, ia akan berusaha mengeluarkan makanan yang masuk dengan cara memuntahkan kembali makanannya atau mengkonsumsi obat pencahar. Berat badannya biasanya berada dalam rentang berat badan normal. Namun, ia cenderung beranggapan dirinya kelebihan berat badan. Seperti halnya pada anorexia nervosa, pada bulimia nervosa juga sering dijumpai permasalahan penyakit sosial, seperti kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial dan perilaku emosional.

4. Binge Eating

Penderita binge eating memiliki beberapa kemiripan dengan penderita bulimia nervosa dalam hal nafsu makan yang besar. Pembeda utama diantara kedua gangguan makan ini adalah penderita binge eating disorder tidak bisa mengontrol asupan makannya serta tidak berupaya untuk mengeluarkan makanannya. Penderita binge eating cenderung lebih senang makan sendiri karena malu dengan jumlah makanan yang dimakan terlampau banyak. Meski demikian, penderita binge eating masih dapat menjaga nafsu makan bersama dengan orang lain.

Tubuh Anda terlalu berharga untuk dirusak oleh pemikiran dan persepsi yang negatif. Pastikan postur tubuh Anda sesuai dengan perhitungan yang objektif misalnya Indeks Massa Tubuh (IMT). Jika memang berat badan Anda tidak sesuai atau terdeteksi gejala gangguan makan (eating disorders) di atas, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter, psikolog serta ahli gizi terdekat supaya dilakukan pencegahan dan penanganan segera yang cepat dan tepat.

Sebagai tambahan, berikut beberapa cara mengatasi gangguan makan yang dapat Anda coba :
  1. Tetapkan komitmen target berat badan ideal yang ingin diperoleh
  2. Disiplin dalam makan, baik makan pagi, siang maupun malam atau makanlah secara teratur
  3. Sajikan makanan yang sesuai dengan diet yang Anda lakukan
  4. Variasikan makanan yang dimakan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan setiap harinya
  5. Jangan membiasakan untuk menambah porsi makan maupun camilan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya
  6. Selalu berdiskusi maupun berkonsultasi dengan Sahabat Anda maupun Ahli Kesehatan jika mengalami kesulitan dalam menjalani diet yang dilakukan.

Penulis : Dina FH
Editor : OKW

Referensi :
  1. Patioran, Claudia Ester, dkk. (2012) Shape your body, enhance your confidence.
  2. Smolin, Roly A & Mary B Gosvenor. (2010). Nutrition for sport and exercise (2nd ed). New York.
  3. Waldron, Jenifer J. When building muscle turns into muscle dysmorphia.

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »