Ketahui, 3 Penentu Kebutuhan Gizi Dewasa

REVOLUSIILMIAH.com - Dalam rangka memastikan tercukupinya zat gizi untuk kelangsungan fungsi tubuh, serangkaian penelitian ilmiah dilakukan untuk membuat standar kecukupan gizi yang dapat diberlakukan pada populasi. Pakar Gizi Indonesia menyusun kecukupan gizi dalam tabel Angka Kecukupan Gizi. Meskipun demikian, kebutuhan gizi setiap orang sangat berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh kebutuhan energi seseorang yang dipengaruhi oleh 3 hal penting berikut.

revolusiilmiah.com - Aktivitas fisik menentukan kebutuhan gizi
Aktivitas fisik menentukan kebutuhan gizi. (Foto : freedigitalphotos.net)

Penentu Kebutuhan Gizi

Perbedaan kebutuhan energi seseorang sangat ditentukan oleh 3 hal yaitu : Basal Metabolic Rate (BMR), Aktifitas Fisik dan Spesific Dynamic Action (SDA).

1. Basal Metabolic Rate (BMR)

BMR adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi organ tubuh yang vital serta menjaga suhu tubuh. Kontribusi BMR dalam menentukan kebutuhan gizi berkisar antara 60-70%. Adanya aktivitas metabolik di sel tubuh menyebabkan perbedaan energi dibandingkan dengan lemak dan tulang. Hal ini menyebabkan BMR laki-laki lebih besar daripada wanita, selain itu komposisi tubuh laki-laki umumnya lebih banyak terutama otot, sedangkan komposisi tubuh wanita tersusun dari jaringan lemak. Namun, kebutuhan BMR wanita juga dapat meningkat pada kondisi fisiologis khusus seperti Kehamilan dan Menyusui, dikarenakan adanya aktivitas metabolik jaringan dan plasenta.
Perbedaan jaringan otot dan jaringan lemak pada anak kecil serta remaja juga menyebabkan peningkatan BMR. Hal ini dikarenakan anak kecil dan remaja masih mengalami pertumbuhan, sehingga aktivitas sel juga meningkat. Lain halnya saat memasuki usia tua, BMR cenderung menurun karena peningkatan penimbunan jaringan lemak, akibat penurunan fisiologis tubuh maupun faktor gaya hidup. Penurunan BMR karena faktor usia bervariasi antara 5 hingga 15%.
BMR pun diperlukan untuk menjaga suhu tubuh. Saat tubuh mengalami kenaikan maupun penurunan suhu, maka tubuh berusaha menstabilkannya dengan menyesuaikan BMR. Peningkatan 1 derajat Celcius juga disertai peningkatan BMR sebesar 10%. Peningkatan BMR juga dapat terjadi pada kondisi stres, luka bakar maupun gizi kurang dan buruk.

2. Aktivitas Fisik

Energi tidak hanya dibutuhkan untuk menjaga seluruh proses mekanisme tubuh berjalan dengan lancar. Pengeluaran energi juga dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik dibagi dalam 3 kategori, yaitu Aktivitas fisik ringan, Aktivitas fisik sedang dan Aktivitas fisik berat. Pengkategorian ini didasarkan pada waktu yang dihabiskan saat melakukan aktivitas dalam posisi duduk, posisi berdiri dan saat melakukan pekerjaan tertentu. Dalam perhitungan kebutuhan energi, perkiraan tambahan kebutuhan energi untuk Aktivitas ringan sebesar 20%, Aktivitas sedang 30% dan Aktivitas berat 40%.
Contoh penggolongan aktivitas fisik. (Sumber : industri.ums.ac.id)


3. Spesific Dynamic Action (SDA)

SDA merupakan jumlah energi yang dibutuhkan tubuh selain penggunaan untuk aktivitas otot, yaitu untuk mengolah makanan dalam tubuh (Baca : 4 Keunggulan makanan lokal nusantara) dan berperan penting dalam proses pencernaan dan penyerapan zat-zat gizi oleh usus. Umumnya SDA diperkirakan 10% dari Kalkulasi BMR dan Aktivitas fisik.
Persamaan yang paling umum digunakan adalah Perhitungan Harris-Benedict. Perhitungan Harris-Benedict dibedakan berdasarkan jenis kelamin, serta memperhitungkan komponen berat adan, tinggi badan, usia dan aktivitas fisik. Namun, sebelum itu, kita perlu mengetahui berat badan ideal dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
  • Langkah 1. Ketahui Berat Badan Idaman dengan Rumus Brocca
revolusiilmiah.com - Perhitungan BBI Brocca 
  • Langkah 2. Hitung IMT
 revolusiilmiah.com - Perhitungan IMT
Jika IMT nomal, maka kebutuhan energi dapat memakai berat badan aktual. Namun, jika IMT menunjukkan status gizi kurang atau lebih, pergunakan berat badan ideal dalam persamaan Harris-Benedict.
  • Langkah 3. Menghitung Basal Metabolic Rate

revolusiilmiah.com - Perhitungan BMR

  • Langkah 4. Mengkalkulasikan Aktivitas Fisik dengan BMR
revolusiilmiah.com - Perhitungan aktivitas fisik 
  • Langkah 5. Mengkalkulasikan Spesific Dynamic Action (SDA)

revolusiilmiah.com - Perhitungan SDA

  • Langkah 6. Menjumlahkan BMR, SDA dan Aktivitas Fisik.
Contoh Perhitungan Gizi :
Contoh perhitungan kebutuhan gizi bagi Nn. X yang berusia 20 tahun dan memiliki tinggi badan 160 cm, berat badan 75 kg serta tingkat aktivitas ringan.
Mari kita urai berdasarkan langkah-langkah perhitungan di atas :
revolusiilmiah.com - Contoh perhitungan gizi
Kebutuhan energi itu dapat dibulatkan menjadi 1800 Kilo Kalori (Kkal).

Cobalah untuk terus berlatih dengan perhitungan-perhitungan tersebut supaya dapat mahir dan terbiasa dalam memperhitungkan kebutuhan gizi Anda mapun orang lain yang Anda ukur. Mungkin jika ada pertanyaan atau kesulitan dalam perhitungan tersebut, silakan tulis dalam kolom komentar. Selamat mencoba.

Penulis : Dina FH
Editor : OKW

Referensi :
  1. Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan ketujuh. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  2. Anonymus. (2009). Pengertian Gizi Seimbang. PPT. Materi kuliah FK UI. www.repository.ui.ac.id. 13/8/2015 13:00.
  3. Eastwood, Martin. (2003). Principle of Human Nutrition. UK : Blackwell.

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »