REVOLUSIILMIAH.COM - Setelah
sebelumnya sempat berkunjung bersama Presiden RI Joko Widodo pada
Januari lalu, Maret ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali
melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kunjungan
kerja Mentan kali ini dalam rangka panen raya perdana di tahun 2015,
dimana kabupaten ini berhasil meningkatkan produktivitas hasil panennya.
![]() |
Panen Raya di Ngawi bersama Mentan. (Foto : sinarngawi) |
8,8 Ton per Hektar
Pada panen kali ini, para petani di Ngawi yang menanam padi varietas Ciherang ini sukses mendapatkan hasil panen sebesar 8,8 ton per hektar. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 5-6 ton per hektarnya. Bahkan hasil ini juga melebihi rata-rata hasil varietas Ciherang yaitu 7 ton per hektar.
Mentan
menjelaskan bahwa untuk semakin meningkatkan produksi padi, Kementerian
Pertanian terus menyalurkan bantuan ke daerah khususnya bagi kelompok
tani dengan nilai bantuan mencapai 20 triliun rupiah. Kabupaten Ngawi
sendiri telah mendapatkan bantuan berupa hand traktor, pompa air serta
bantuan irigasi pertanian dalam rangka revitalisasi pengairan sawah
seluas 850 hektar.
Beberapa
permasalahan kunci dalam mewujudkan target swasembada pangan telah
diidentifikasi dan dilakukan perbaikan, seperti kerusakan irigasi dan
rendahnya penyerapan benih unggul. “Kuncinya pada perbaikan irigasi,
benih serta pupuk jadi kalau itu terpenuhi saya yakin produktifitas akan
naik dengan biaya yang sama,” ujar Mentan.
Dari
sisi pascapanen yang juga turut menjadi salah satu faktor pengungkit
pencapaian swasembada, Mentan menjelaskan bahwa selama ini penanganan
pascapanen yang ada terjadi kehilangan hasil hingga 10,2 persen. Untuk
mengurangi angka tersebut, Kementerian Pertanian melalui Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah memproduksi
alat panen padi yang disesuaikan dengan kondisi tanah sawah di Indonesia
yaitu Combine Harvester dan Mini Combine Harvester.
Sementara,
Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan
produksi padi hingga 15 persen, sehingga dalam mencapai target tersebut
perlu adanya upaya serius seperti dengan adanya saluran irigasi yang
baik. “Selain bendungan Desa Legundi, ada 16 titik lain yang harus
diselesaikan” pungkasnya.
Sumber : 1
Editor : M-ANT
Jangan lewatkan :