Penanganan Tersetrum Listrik

REVOLUSIILMIAH.com - Listrik menjadi salah satu kebutuhan dasar saat ini. Di Indonesia sendiri, tegangan listrik yang digunakan oleh PLN untuk rumahan berkisar antara 6 KV, 12 KV, 20 KV dan 24 KV, tegangan lebih tinggi digunakan untuk industri tertentu. Tegangan tersebut apabila mengenai seseorang akan menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti, sehingga luka akibat tersetrum listrik merupakan kondisi emergensi, penanganannya harus cepat dan tepat. Segera hubungi 119 atau IGD terdekat apabila mengalami luka akibat tersetrum listrik.

revolusiilmiah.com - Alat elektronik dapat menjadi penyebab tersetrum listrik
Alat elektronik dapat menjadi penyebab tersetrum listrik. (Foto : freedigitalphotos)

Penanganan Kegawatan Pada Pasien yang Tersetrum Listrik

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani sementara pasien yang tersetrum listrik diantaranya :

1. Hindarkan dari Sumber Setruman

Tindakan tersebut diperlukan segera setelah seseorang tersetrum listrik.
  • Matikan sumber listrik
  • Jika tidak dapat dimatikan, berdirilah pada alas yang kering dan bahan yang bukan konduktor listrik, misalnya : Koran, Kertas, Kain kering, Kayu.
  • Baik setelah sumber listrik dapat dimatikan ataupun tidak, segera pindahkan pasien dari sumber setruman, baik dengan cara diangkat maupun digeser/ditarik. (Jika anda merasa ada sensasi listrik pada kaki dan paha, sebaiknya menghindar dulu, jangan meneruskan untuk menolong.)

2. Lakukan CPR (Cardio Pulmonary Resucitation)

Setelah dipindahkan, apabila pasien tidak bernafas atau tidak ada denyut nadi, lakukan CPR. Jika anda dapat melakukan CPR, segera lakukan CPR, namun jika tidak, sebaiknya segera mencari pertolongan.

3. Cek Luka lain Selain Luka Setruman

Jika menemukan luka yang lain selain luka setruman (Baca : 3 Ramuan alami atasi luka bakar), lakukan tindakan segera sesuai dengan luka yang terjadi.
  • Jika seseorang luka berdarah di tangan maupun kaki, segera tekan dengan kain dan naikkan luka.
  • Hati-hati dengan patah tulang apabila pasien jatuh dari ketinggian setelah tersetrum.

4. Lakukan Follow Up

Setelah dilakukan tindakan pertolongan awal, lakukan pemeriksaan dasar untuk meng follow up kondisi pasien, seperti Kesadaran, Tensi atau tekanan darah, Denyut Jantung, Denyut Nadi dan Pernafasan. Apabila terjadi luka yang lain, lakukan pula follow up untuk luka tersebut sesuai dengan prosedur dan petunjuk Dokter/Paramedis yang merawat.

Luka tersetrum adalah suatu kondisi kegawatan, tindakan dan sikap yang harus dijaga dalam menghadapinya adalah Tetap Tenang, segera cari bantuan jika Anda merasa kesulitan untuk melakukan pertolongan. Semakin cepat melakukan pertolongan, prognosisnya pun akan semakin baik.

Penulis : Agung HW
Editor : OKW

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »