Lensa kontak dengan berbagai alasan, saat ini menjadi pilihan masyarakat untuk mendukung penampilan.
Baik yang semata sekadar buat
aksesori, maupun demi menunjang penglihatan bagi penderita gangguan di
mata. Spesialis mata dari RSUP Kariadi Semarang, Dr Winarto SpMK
me-ngatakan, orang terkadang mengalami rabun jauh sehingga harus
me-nggunakan kaca mata minus atau rabun dekat yang solusinya memakai
kacamata plus.
Namun banyak yang merasa kurang
nyaman dengan benda yang di-gantungkan di telinga tersebut. Apalagi jika
plus atau minusnya sudah tinggi. Memang dengan teknologi, saat ini hal
itu bisa diatasi. Namun tetap saja penggunaan kaca mata dirasa kurang
nyaman karena bisa membatasi gerak dan dari sisi kosmetik juga kurang
mendukung.
Karena itulah, lensa kontak
menjadi pilihan utama. Apalagi saat ini pengguna dimanjakan dengan aneka
pilihan warna yang bisa memperindah mata. Tak heran jika banyak
mas-yarakat meskiptin tidak memiliki gangguan penglihatan memilih
meng-gunakan lensa kontak untuk mem-percantik penampilan mereka. "Jadi
alasannya bisa bermacam-macam seperti terkait pekerjaan agar lebih gesit
sampai untuk menunjang penampilan," kata Dr Winarto. Namun, di balik
kepraktisan dan keindahannya, lensa kontak ternyata bisa berbahaya.
Pemakaian yang sembarangan bisa mengakibatkan infeksi mulai dari terkena
jamur, kuman, virus, dan yang paling ditakuti adalah infeksi
achantamoeba.
Ini merupakan salah satu jenis
infeksi yang paling sulit diatasi. Achantamoeba merupakan kista yang
menyerang kornea mata. Sementara kornea sangat penting fungsinya yaitu
meneruskan sinar yang masuk melalui bola mata ke saraf mata atau retina.
Saat terjadi infeksi, cahaya yang masuk menjadi terganggu dan akibatnya
penglihatan juga ikut terganggu. Infeksi menjadi semakin berbahaya jika
menyerang kornea sentral atau bagian tengah, dampak paling parah tentu
terjadi kebutaan.
Satu-satunya cara untuk
mengembalikan peng-lihatan pun dengan melakukan cangkok kornea. "Infeksi
lain juga cukup berbahaya. Sebagai misal untuk jamur, pengobatan yang
dilakukan untuk mengembalikan penglihatan yang kabur juga cukup lama.
Untuk meredakan gejalanya saja sampai tiga pekan dan itu pun masih
meninggalkan bercak putih," imbuh Dr Winarto. Tak heran jika ada kata
bijak yang menyebutkan mencegah lebih baik daripada mengobati. Lensa
kontak pada dasarnya aman digunakan jika memperhatikan beberapa hal.
Yang pertama menurut Dr Winarto,
sebelum menggunakan harus periksa dulu ke spesialis mata untuk
mengetahui indikasi kontra buat pemakai. Sebagai misal untuk yang
memiliki mata kering tidak akan disarankan menggunakan
lensa kontak. Demikian pula buat
orang yang memiliki infeksi mata. Selain itu pengguna lensa kontak
harus benar - benar menjaga kebersihan tangan saat akan menggunakan atau
melepas lensa kontaknya sehingga tidak ada kuman yang ikut terbawa.
Jangan mencuci lensa kontak dengan air keran.
Saat tidur, lensa kontak juga
harus dilepas karena kalau tidak mata akan kekurangan oksigen sehingga
mudah terjadi radang. Harus diperhatikan pula batas pemakaian lensa
kontak. jangan sampai melebihi tanggal kedaluwarsa "Selanjutnya, saat
muncul gejala-gejala infeksi seperti mata merah, ada kotoran mata,
penglihatan kabur dan lain sebagainya, lensa kontak harus segera
dilepas. Disarankan agar pengguna juga memiliki kaca mata sebagai
antisipasi. Agar infeksi bisa segera dicarikan solusinya, segera
periksakan ke spesialis mata," kata Dr Winarto
Diedit dari rskariadi.co.id
#Mata #LensaKontak
#Mata #LensaKontak