REVOLUSIILMIAH.com - Kandidiasis Mulut disebabkan oleh jamur yang bernama Candida albicans. Jamur ini dapat menyerang berbagai jaringan dan organ tubuh manusia seperti kulit, mukosa ataupun organ dalam (paru-paru, jantung, usus). Umumnya disebarkan dengan cara kontak atau bersentuhan kulit. Tak terkecuali pada bayi baru lahir, dapat terinfeksi dengan cara kontak vagina atau jalan lahir nya, bisa juga melalui dot yang tidak bersih dan steril.
Kandidiasis Mulut. (Foto : orvosok.hu) |
Keluhan
Keluhan yang sering dialami oleh pasien kandidiasis mulut ini adalah rasa gatal dan perih pada mukosa mulut, rasa metal dan daya pengecap yang berkurang. Keadaan tersebut dapat terjadi dan diperparah apabila pasien mengalami imunodefisiensi atau kekebalan tubuh yang berkurang seperti pada penyakit AIDS.
Baca juga : Infeksi Tali Pusat pada Bayi
Pemeriksaan
Dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan, ditemukan beberapa hal sebagai berikut :
- Bercak merah, dengan maserasi di sekitar mulut, lipatan atau intertriginosa yang disertai bercak merah terpisah dari sekitarnya atau satelit
- Oral thrush atau Guam yang diselaputi oleh pseudomembran pada mukosa mulut.
Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis adalah dengan KOH 10% atau Pewarnaan Gram, dimana dengan pengecatan tersebut sel ragi dapat dilihat dengan jelas di bawah mikroskop.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding kandidiasis mulut adalah Peradangan pada mukosa mulut yang disebabkan oleh bakteri maupun virus.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah Diare akibat Kandidiasis yang masuk pula ke saluran cerna.
Terapi/Penatalaksanaan
Terapi yang dapat diberikan pada pasien Kandidiasis mulut adalah :
- Memperbaiki status gizi serta menjaga kebersihan mulut atau oral
- Perhatikan dan kontrol selalu faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit
- Gentian violet 1% (Segar/baru dibuat) atau larutan Nistatin 100.000-200.000 IU/ml yang dioleskan 2-3 kali sehari selama 3 hari pemberian.
Selain terapi personil yang diberikan, perlu juga terapi untuk keluarga pasien yaitu dengan cara skrining keluarga dan perbaikan sanitasi serta higien lingkungan supaya terjaga kebersihannya.
Pasien sebaiknya kontrol kembali setelah 3 hari pemberian obat apabila tidak ada perbaikan.
Prognosis
Bonam atau baik pada pasien dengan imunokompeten atau ketahanan tubuh yang baik.
Referensi
- Permekes 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter. Hal. 52-3
- Pengobatan dasar di Puskesmas. 2007. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI.