Menggiurkan, Cara Menabung Dengan Budidaya Jahe Organik

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Revolusi Ilmiah - Budidaya Jahe
Rata - rata masyarakat dewasa ini pada menabung ke Bank, namun tahukah anda cara menabung yang satu ini lebih menggiurkan jika kita ingin mempelajarinya. Karena hasil yang didapat bisa bertambah cukup besar dari tabungan awal, (boleh dikata lebih menguntungkan dari pada nabung di Bank). Kenapa? Karena keuntungan menabung dalam sistem ini bisa mendapat keuntungan mencapai hingga 200%. sangat WAOOO bukan...

Yaaa menabung dengan sistem budidaya jahe lah keuntungan 200% itu di dapatkan. Hanya dengan modal awal yang sedikit setelah kurang lebih dalam 1 tahun anda sudah dapat menggandakan modal berlipat - lipat. 

Apakah anda tertarik untuk terjun ke sistem tabungan yang seperti ini? Kalau iya tentunya anda harus mengetahui bagaimana cara membudidayakan tanaman jahe. Nah dilansir dari gerbangpertanian.com, inilah cara membudidayakan jahe yang perlu anda pelajari.

10 Tahapan Budidaya Jahe


1. Menyiapkan bibit jahe, sebaiknya jahe merah atau jahe emprit. Kedua jahe tersebut relative lebih tahan terhadap serangan penyakit dari pada jahe gajah. Bibit jahe kita basahi dengan larutan pupuk organik agar cepat tumbuh dan terhindar dari serangan penyakit. Setelah basah kita taburi dengan abu dan kita simpan pada tempat yang gelap dan lembab. Jaga kondisi bibit agar selalu lembab, tapi jangan direndam. Kita tunggu sampai bibit jahe tersebut mengeluarkan tunas.

2. Menyiapkan media tanam. Kita campurkan bokasi atau bahan organik yang sudah terfermentasi sempurna dengan tanah dengan perbandingan 1 : 3. 

3. Menyiapkan tempat media tanam TAJANIK. Tempat media tanam tabungan jahe organik bisa berupa polybag dengan ukuran 40 cm X 60 cm atau pot yang seukuran dengan polybag tersebut. Bisa juga kita manfaatkan karung/ kandi bekas. Atau jika kita memiliki lahan yang lumayan luas kita juga bisa menggunakan petakan bertingkat. Maksudnya dengan petakan dengan ukuran 1,5 m X 3 m yang secara bertahap bisa kita susun lebih tinggi. Sebagai contoh kita bisa menggunakan batako atau bambu yang kita keprek (dalam bahasa banyumas namanya plupuh).

4. Memasukkan media tanam TAJANIK ke tempatnya. Pengisian media tahap pertama cukup setinggi 20 cm dulu.

5. Setelah bibit jahe tumbuh tunas, potong ruas yang ada tunasnya lalu tanam pada media tanam tersebut dengan jarak tanam 15-20 cm. Maksudnya 15 cm X 15 cm atau 20 cm X 20 cm.

6. Lalu kita siram dengan pupuk orgaik atau pupuk hayati. Ulangi penyiraman dengan pupuk tersebut setiap sebulan sekali.

7. Jaga kelembaban tanah media TAJANIK dengan cara menyiram dengan air biasa. Kalau ada juga boleh disiram dengan air cucian beras setiap seminggu sekali.

8. Setiap tiga bulan sekali kita lakukan pembubunan dengan cara menabur pupuk organic padat hingga rimpang yang muncul bisa terpendam Pemupukan cukup setinggi 10 cm dalam setiap tahap.

9. Pemangkasan dilakukan setelah tanaman jahe mempunyai lebih dari 10 helai. Batang dipangkas kira-kira 1/3 dari tinggi tanaman.

10. Setelah 8-12 bulan jahe sudah siap dipanen. Panen juga masih bisa ditunda sambil menunggu harga atau pasar yang bagus.

Jika anda tidak mempunyai lahan yang luas, anda bisa saja membudidayakan jahe secara polybag yang di taruh di sela - sela kosong di lingkungan rumah anda. Semoga bermanfaat, Selamat mencoba dan selamat berinvestasi. Ayo Beralih Profesi Menjadi Petani.(Bent)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »