Mengenal dan Mencegah Hipertensi Kehamilan

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan sebuah gejala medis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di arteri yang meningkat. Hal tersebut menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya. Bagaimana dengan Bunda hamil yang mengalami hipertensi? Gejala apa saja yang terjadi? serta bagaimana cara pencegahan terhadap hipertensi tersebut supaya Bunda dan Janinnya dapat tetap sehat. 

Revolusi Ilmiah - Waspada hipertensi pada kehamilan
Waspada hipertensi pada kehamilan. (Foto : kliniksehati.com)

Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan

Secara umum, hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi Hipertensi kronik, Preeklampsia-Eklampsia, Hipertensi Kronik dengan Superimposed Preeklampsia, Hipertensi Gestasional.

1.  Hipertensi Kronik

Hipertensi kronik terjadi sebelum kehamilan atau sebelum umur kehamilan 20 minggu dan menetap setelah bersalin dan tidak membaik setelah 12 minggu paska persalinan.

2. Preeklampsia-Eklampsia

Hipertensi yang timbul setelah umur kehamilan 20 minggu disertai proteinuria (Preeklampsia). Eklampsia adalah Preeklampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma.

3. Hipertensi Kronik dengan Superimposed Preeklampsia

Terjadinya hipertensi yang kronik yang disertai dengan tanda-tanda preeklampsia.

4. Hipertensi Gestational

Hipertensi gestational adalah hipertensi yang timbul setelah umur kehamilan 20 minggu tanpa disertai proteinuria, serta menghilang setelah usia 12 minggu paska persalinan.

Gejala Hipertensi pada Kehamilan

A. Gejala umum hipertensi

Gejala umum yang sering dialami oleh Bunda hamil dengan hipertensi adalah Sakit kepala (terutama bagian belakang dan pada pagi hari), Pusing, Vertigo, Tinitus (Dengungan atau desis di dalam telinga), Gangguan penglihatan ringan dan Pingsan

B. Preeklampsia (Hipertensi dengan protein dalam urin)

Dalam kondisi preeklampsia, gejala yang sering timbul adalah Sakit kepala, Gangguan penglihatan (biasanya dalam bentuk kilatan cahaya), Muntah, Nyeri ulu hati dan Edema (bengkak).

C. Eklampsia (Preeklampsia yang disertai kejang atau koma)

Kondisi eklampsia adalah kondisi berat, dengan gejala Hilangnya penglihatan, Pembengkakan otak, Kejang tonik-klonik atau konvulsi, Gagal ginjal, Edema paru dan Gangguan pembekuan darah.

Pencegahan Hipertensi Kehamilan

Revolusi Ilmiah - Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan. (Foto : hiphopindo)
Beberapa hal berikut dapat kita lakukan guna mencegah terjadinya hipertensi kehamilan.
1. Kontrol kehamilan rutin sesuai dengan jadwalnya, minimal 4 kali selama kehamilan.
2. Mengenali faktor resiko kehamilan misalnya : Kehamilan kurang dari 20 tahun dan 35 tahun, Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, Tinggi badan kurang dari 145 cm.
3. Mengatur pola makan yang sehat saat kehamilan sesuai dengan saran gizi, terutama mencegah makanan dengan lemak tinggi dan memperbanyak buah dan sayur.

4. Melakukan aktivitas dan olahraga yang cukup sesuai dengan usia kehamilan.
5. Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol selama kehamilan.

Demikian sekilas tentang hipertensi kehamilan serta bagaimana cara mencegah hipertensi tersebut supaya proses kehamilan dapat berlangsung dengan baik baik serta mencegah terjadinya hal-hal yang tidak inginkan. Kesehatan Bunda hamil juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama suami dan keluarga terdekat, selalu berikan dukungan yang positif dan semangat supaya kehamilan dapat selamat sampai dengan persalinannya. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »