Buah Adas adalah Buah Foeniculum Vulgare Mill yang berbentuk memanjang, ujung pipih, gundul, bau khas, rasa agak manis dan khas, warna cokelat kehijauan atau cokelat kekuningan hingga cokelat, panjang sampai 10mm, lebar sampai 4 mm. Bagian luar mempunyai 5 rusuk primer, menonjol, warna kekuningan.
Manfaat Buah Adas
Buah adas bermanfaat untuk mengobati sesak napas, susah tidur,
penimbunan cairan dalamm zakar, rematik, ASI sedikit, sakit perut, perut
kembung, bega, keracunan, muntah-muntah, diare, sakit kuning, kurang
nafsu makan, proteinuria, nyeri haid serta haid tidak teratur.
Sebaiknya adas tidak diberikan pada penderita alergi terhadap, seledri,
wortel, penderita epilepsi dan anak di bawah umur. Adas aman digunakan
sebagai obat dalam jangka waktu yang tidak lama.
Persyaratan tumbuh
Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10 - 1.800 m dari pemukaan laut/dpl). Di pulau Jawa adas ditanam pada daerah dengan ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C) untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan air. Adas akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur dengan pH 6,5 - 8,0.
Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10 - 1.800 m dari pemukaan laut/dpl). Di pulau Jawa adas ditanam pada daerah dengan ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C) untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan air. Adas akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur dengan pH 6,5 - 8,0.
Bahan Tanaman
Tanaman adas diperbanyak secara generatif (benih). Benih dipanen dari buah yang sudah masak dengan kriteria berwarna hijau terang (masak fisiologis). Tanaman berasal dari famili Umbelliferrae seperti ketumbar, adas biasanya mempunyai daya berkecambah yang rendah (di bawah 70%). Untuk meningkatkan persentase berkecambah diperlukan perlakuan terhadap benih sebelum ditanam di antaranya perendaman dalam air selama 24 jam, perendaman dalam larutan kimia PEG dan KNO3. Kebutuhan bibit/ha adalah sebanyak 0.5 - 1 kg (disemaikan terlebih dahulu) dan 4 - 6 kg apabila ditanam langsung di lapang.
Budidaya
Pengolahan lahan dimulai dari pembersihan lahan dari gulma, pencangkulan dan penggarpuan yang dilanjutkan dengan pembuangan sisa-sisa akar tanaman lain. Selanjutnya dilakukan pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam yang biasa digunakan yaitu (0,5 - 1) x 1 m. Lubang tanam yang telah disiapkan kemudian diisi dengan pupuk kandang sebanyak lebih kurang 100 gram/lubang.
Penanaman dilakukan pada permulaan musim hujan, dimana setiap lubang
tanam ditanam 1 bibit. Adas selain dibudidayakan secara monokultur juga
dapat ditanam secara tumpang sari dengan tanaman lain di lahan-lahan
terbuka yang belum dimanfaatkan, di pematang kebun atau di pinggir
jalan. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma, pemupukan
ulang dan pemberantasan hama dan penyakit.
Tanaman adas juga sangat respon dengan irigasi. Pemberian irigasi
diperhitungkan dengan stadia pertumbuhan tanaman, pengairan diberikan
apabila eoeporimeter menunjukkan defisit 30 - 40 mm. Irigasi yang
teratur akan meningkatkan hasil dan mutu buah, interval pemberian
tergantung pada tipe tanah dan kultivarnya.
Panen dan pasca panen
Tanaman adas mulai dipanen pada umur 8 bulan setelah tanam yang ditandai
dengan warna buah hijau keabu-abuan sampai ke-hitaman dan cukup keras
apabila dipijit. Buah adas matangnya tidak serempak, sehingga panennya
membutuhkan waktu yang cukup lama (4 bulan) dengan 15 kali pemetikan
dalam interval waktu 1 - 2 minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara
memetik karangan buah yang telah masak, buah yang masih muda
ditinggalkan untuk periode panen berikutnya.
Buah hasil panen dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air
mencapai 12 - 14%. Buah yang telah dikeringkan kemudian dibersihkan dari
kotoran tanaman. Pengemasan dilakukan dalam kantong-kantong plastik
yang bersih dan disimpan dalam gudang.
Perubahan komposisi kimia minyak adas yang disebabkan oleh perlakuan
penyimpanan dengan analisis GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometri),
pada minyak adas yang telah disimpan selama 3 bulan menunjukkan bahwa
kom-ponen utamanya yaitu trans-anethol mengalami oksidasi dan reduksi
menjadi p-anisaldehid, anis keton dan senyawa benzil metilketon.
Perubahan komposisi kimia minyak adas tersebut diperkirakan karena
pengaruh cahaya dan oksigen yang terdapat di udara. Wadah simpan yang
digunakan untuk menyimpan minyak adas tersebut adalah botol yang bening
(transparan), dan sebaiknya digunakan botol yang gelap.
Diedit dari : deptan.go.id dan depkes.go.id