Pc.1. Love Counseling (djuvenilequrey.blogspot.com) |
Dalam proses konseling, konselor dapat menggunakan langkah-langkah yang disebut G-A-T-H-E-R atau SATU TUJU (untuk mempermudah mengingat)
1. Greet atau SAlam
- Greet atau salam bertujuan untuk membangun hubungan untuk mencairkan suasana supaya klien merasa aman dan nyaman dalam mengemukakan masalah.
- Konselor Sebaya tidak spontan dipercaya oleh klien sebaya, tapi perlu dibina melalui sikap dan perilaku konselor sebaya, berempati dan mengerti perasaan mereka. Oleh karena itu sebaiknya konselor sebayalah yang terlebih dahulu memberi salam dan memperkenalkan diri.
- Pakailah bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh klien, temponya sesuaikan dengan keadaan klien, jangan terburu-buru.
2. Ask atau Tanyakan
- Tujuan dari Ask atau Tanyakan adalah mengetahui secara mendalam tentang perasaan klien, situasi klien dan alasannya datang untuk meminta bantuan serta mengidentifikasi permasalahan yang ada.
- Hal yang perlu diperhatikan dalam menanyakan permasalahan adalah Ajaukan pertanyaan dengan tenang dan perlahan; Jangan memaksa dan hindari suara seperti menginterogasi; Memahami perilaku, pemikiran dan perasaan klien; Biarkan klien menceritakan dan merumuskan masalahnya; Konselor menggali untuk mengetahui apakah masalah ada pada klien sendiri atau orang lain.
3. Tell atau Ungkapkan
- Tujuannya adalah memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan klien.
- Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Tell atau Ungkapan : Hindari informasi yang tidak perlu, yang dapat membingungkan klien; apabila dibutuhkan, konselor sebaya dapat memanfaatkan media KIE yang tersedia untuk membantunya menjelaskan informasi yang dibutuhkan klien misalnya : media cetak (leaflet, poster, lembar balik), pantom/clemek kesehatan reproduksi, media elektronik dan lain sebagainya.
- Hindari menggunakan istilah bahasa asing atau medis, gunakanlah istilah bahasa yang dimengerti oleh klien.
4. Help atau banTU
- Disini peran Konselor Sebaya adalah mendiskusikan alternatif pemecahan masalah beserta konsekuensinya sehingga klien bisa membuat keputusan.
- Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan : Beri kesempatan klien untuk mencari jalan keluar dan hargai pendapatnya; Bantu klien mencari setiap kemungkinan alternatif pemecahan dan mempertimbangkan segi baik buruknya.
- Bila klien merasa buntu menemukan alternatif pemecahan masalah, tawarkan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut.
5. Explain atau Jelaskan
- Tujuannya adalah menjelaskan kepada klien apa yang perlu dilakukan setelah mengambil keputusan, termasuk konsekuensinya.
- Perlu diingatkan kembali resiko-resiko yang mungkin terjadi dari keputusan yang telah ditetapkan.
6. Return atau Undang
- Disini Return atau Undang mempunyai tujuan untuk mengevaluasi proses konseling apakah sudah sesuai dengan kebutuhan klien. Serta mengakhiri proses konseling (terminasi) dengan tetap membuka kesempatan bagi klien untuk tindak lanjut atau kembali kalau diperlukan.
- Hal yang perlu diperhatikan dalam Hal Evaluasi adalah sebagai persiapan mengakhiri konseling, Konselor Sebaya perlu melakukan evaluasi bersama klien, terhadap hasil konseling untuk mengetahui apakah klien sebaya merasa benar-benar terbantu selama proses konseling.
- Dalam hal terminasi konseling, Konselor Sebaya perlu mencegah kemungkinan terjadinya ketergantungan klien terhadap dirinya yaitu dengan memberi kesempatan klien untuk menjalankan keputusannya, dengan tetap meyakinkan klien bahwa ia bisa datang lagi sesuai keperluannya atau jika ia merasa memerlukan.
- Keputusan untuk menghentikan konseling adalah usaha bersama antara klien dan konselor sebaya.
- Konselor Sebaya menutup proses konseling dengan suasana yang menyenangkan, penuh kepercayaan dan memberi semangat hidup.
Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita melakukan Konseling bagi Remaja dalam PKPR, sehingga tercapai hal optimal yang kita inginkan. Mari kita cegah kenakalan remaja yang sekarang ini ramai dibicarakan. (M-ANT)
End
Diedit dari dkk salatiga