10 Tahapan Untuk Membuat Bibit Cabai Unggul

Revolusi Ilmiah - Cabai

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Cabai adalah jenis tanaman bumbu atau rempah-rempah yang mengandung vitamin A dan vitamin C. Selain itu cabai mengandung minyak atsiri capsaicin yang membuat cabai itu mempunyai rasa pedas. 

Tanaman cabai sendiri cocok ditanam pada tanah yang kaya humus dan gembur, serta tidak tergenang air; dengan pH tanah yang ideal kisaran 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai atau kisaran 300-500 gr biji cabai.

Revolusi Ilmiah - Cabai Rawit
Ada banyak jenis cabai yang ada saat ini, mungkin mencapai belasan jenis. Namun, biasanya cabai yang populer dan banyak dicari di kalangan masyarakat adalah jenis cabai rawit. Cabai yang berukuran kecil namun mempunyai tingkat rasa yang cukup pedas. Mengenai hal tersebut, jika Anda ingin menekuni pertanian dengan menanam tanaman cabai rawit, tak perlu Anda membeli bibit cabai di kios-kios pertanian. Karena Anda bisa membuatnya sendiri dengan kualitas bibit yang baik. Dalam artikel ini kami membagikan tips proses dalam pembuatan pembibitan cabai rawit. Mulai dari seleksi tanaman cabai yang mau diambil buahnya hingga tahap berikutnya.

10 Tahap Pembibitan Cabai Unggul


1. Keseragaman Tanaman

Tanaman cabai rawit yang akan kita buat bibit sendiri harus memiliki keseragaman pertumbuhan dilapangan. Keseragaman ini meliputi tinggi tanaman, bentuk batang, bentuk daun, warna bunga dan bentuk buah cabai.

2. Seleksi Tanaman Yang Tidak Seragam

Buang tanaman cabai rawit yang memiliki pertumbuhan berbeda dari yang lain. Usahakan perlakuan ini kita lakukan sebelum tanaman cabai rawit berbunga.

3. Seleksi Tanaman Yang Terkena Jamur/ Bakteri

Buang tanaman cabai rawit yang terserang penyakit baik itu oleh jamur maupun bakteri.

4. Perawatan Ekstra

Rawat dengan baik tanaman cabai rawit yang akan kita gunakan sebagai bahan pembibitan.

5. Seleksi Buah Yang Sudah Masak

Petik buah cabai rawit yang sudah benar-benar tua yang dicirikan cabai sudah berwarna merah.

6. Seleksi Buah Dari Keseragaman

Untuk pembenihan sebaiknya kita ambil buah cabai rawit yang tumbuhnya seragam baik bentuk dan ukuran. Cabai rawit yang kecil, cacat atau yang terserang hama atau penyakit kita pisahkan untuk konsumsi saja.

7. Penyayatan Buah Cabai

Sayat setiap cabai rawit dengan hati-hati agar tidak melukai biji cabai dan tangan kita.

8. Pencucian Bibit Cabai

Ambil biji cabai rawit tersebut dan cuci dengan air bersih sampai terpisah dari kotoran daging buah cabai rawit tersebut.

9. Perendaman Bibit Cabai

Lakukan uji selanjutnya yaitu dengan merendam bibit cabai rawit dalam air bersih dan ambil bibit yang tenggelam saja. Bibit cabai rawit yang terapung kita buang saja karena biasanya jika ditanam akan memiliki daya tumbuh kurang bagus.

10. Penjemuran Bibit Cabai

Jemur bibit cabai rawit yang sudah diseleksi secara tidak langsung dari terik matahari. Atau jemur anginkan dibawah naungan terang. Setelah bibit cabai rawit bebar-benar kering baru kita gunakan untuk bibit usaha tani kita.

Untuk mendapatkan bibit cabai rawit yang unggul, memang membutuhkan proses yang panjang dan tentunya kesabaran. Hal yang terpenting dari proses itu adalah pembelajaran bagi Anda dalam pertanian cabai itu sendiri. Sehingga sifat-sifat ketergantungan kepada orang lain itu mulai dihilangkan. Karena kita ada kemauan untuk menjalani pembelajaran tahap demi tahap yang ada. Selamat mencoba... Ayo Beralih Profesi Menjadi Petani.(Bent)


Referensi: 1, 2
Gambar: 1, 2



Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »