6 Ritual Unik Pemanggilan Hujan di Indonesia

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat

Hujan merupakan sebuah presipitasi yang berwujud cairan, memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal supaya dapat menemui suhu diatas titik leleh es di atas dan dekat permukaan bumi. Hujan ini adalah salah satu kebutuhan esensial bagi manusia, terutama bagi para petani yang memerlukan pengairan untuk sawah maupun kebunnya. Tanpa adanya hujan yang cukup maka akan menjadikan sawah dan kebunnya kering, sehingga produksi pertanian yang dikehendaki tidak dapat terwujud. Sehingga terkadang mereka melakukan berbagai cara supaya hujan itu datang.


Revolusi Ilmiah - Shalat Istisqa'

Ritual Pemanggilan Hujan

Kita mengetahui bahwa Indonesia kaya akan suku, agama, ras dan golongan. Masing-masing ternyata memilki ritual-ritual khusus untuk memanggil hujan.

1. Shalat Istisqa'

Bagi ummat Islam, ada ritual yang dijalankan untuk mengharap Allah menurunkan hujan yang disebut dengan Shalat Istisqa'. Ritual ini dilakukan dengan sebelumnya warga yang akan melakukan shalat berpuasa selama 3 hari berturut-turut dan dianjurkan untuk melakukan amal sebanyak-banyaknya. Setelah berpuasa, atau hari ke-4 kemudian warga menuju ke tanah lapang dengan menggiring semua binatang ternaknya serta berpakaian sederhana, tidak boleh memakai wangi-wangian. Selanjutnya melakukan shalat secara berjamaah, setelah salam, Khotib (Ahli khotbah/ceramah) melakukan ceramah 2 kali, yang pertama istighfar (memohon ampun) 9 kali dan membaca istighfar 7 kali untuk yang kedua.

Revolusi Ilmiah - Ritual Gedub Ende

2. Ritual Gedub Ende di Bali

Ritual Gedub Ende adalah salah satu Ritual untuk mendatangkan Hujan yang dilakukan oleh warga masyarakat Bali. Peserta akan beradu tanding menggukan sebatang rotan yang oleh warga sekitar disebut juga dengan nama Ende. Sedangkan Gedub itu sendiri adalah tameng yang digunakan sebagai pasangan dari rotan. Dalam adu tanding ini, ada seorang wasit yang mengatur jalannya pertandingan yang biasa juga dikenal dengan nama Saye. Seperti halnya dengan Ritual Cambuk Badan Tiban, Darah yang keluar akibat dari luka inilah yang diyakini warga setempat nantinya berfungsi sebagai sarana untuk mendatangkan hujan.

3. Ritual Unjungan di Purbalingga

Ritual Unjungan merupakan sebuah Ritual yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh warga masyarakat di wilayah Purbalingga dan Banjarnegara guna mendatangkan Hujan kala musim kemarau berkepanjangan melanda. Ritual dilakukan dengan cara mengadu dua orang pria yang masing² menggunakan rotan sebagai senjatanya. Sebelum adu tanding, biasanya peserta akan menari dengan iringan musik tradisional terlebih dahulu. Selama hujan belum turun, Ritual akan terus dilaksanakan secara berkala dengan hitungan ganjil.


4. Ritual Cowongan di Banyumas

Ada sebuah Ritual yang cukup unik di Kabupaten Banyumas guna mendatangkan hujan, warga sekitar menyebutnya dengan nama Ritual  Cowongan, yang berarti juga Ritual Menghias Wajah. Konon Ritual ini dipercaya bisa menurunkan hujan berkat bantuan Dewi Sri (Dewi Padi), yang merupakan simbol Kesejahteraan bagi umat manusia. Ritual ini hanya boleh dilakukan oleh kaum wanita, karena dipercaya bahwa yang merasuk dalam ritual ini adalah unsur bidadari sehingga kaum lelaki tidak diperbolehkan ikut andil dalam pelaksanaan ritualnya.

Revolusi Ilmiah - Ritual cambuk badan

5. Ritual Cambuk Badan di Tulungagung

Ritual ini masih dilestarikan oleh warga masyarakat Wajak, Boyolali Tulungagung, Jawa Timur. Peserta ritual akan bertanding menggunakan Cambuk sebagai senjatanya. Konon pada jaman kerajaan, acara ini dilaksanakan untuk mencari calon Prajurit pilihan, namun seiring dengan perkembangan jaman, Ritual ini akhirnya dijadikan sebagai sarana untuk mendatangkan hujan. Darah dari luka² yang keluar akibat cambukan inilah yang diyakini masyarakat setempat bisa mendatangkan hujan.

6. Ritual Ojung di Bondowoso

Di daerah Bondowoso Jawa Timur, ada sebuah Ritual Unik untuk mendatangkan Hujan. Masyarakat sekitar menyebut Ritual ini dengan nama Ojung. Ritual ini termasuk salah satu tradisi yang turun temurun dan sampai saat ini masih tetap dilestarikan. Ritual Ojung diawali dengan tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung, pada puncak Ritual diakhiri dengan pertandingan adu pukul menggunakan sebatang rotan. Selain untuk mendatangkan hujan, Ritual ini diyakini bisa juga untuk tolak balak bagi warga sekitar.

Demikian 6 ritual pemanggilan hujan di Indonesia, ritual yang sudah membudaya ini mereka lestarikan dalam rangka menjaga keseimbangan alam. Ritual ini bukan satu-satunya cara untuk mendatangkan hujan, karena mereka yakin hujan itu hak dari Tuhan untuk menurunkannya. Kalau hujan saja bisa mempengaruhi kehidupan manusia dan manusia tidak dapat melawan kehendak Nya, pantaskah manusia berbuat dan berlaku sombong? Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Gambar 1, 2, 3
Ritual Ojung, Bondowoso
Di Bondowonso ada sebuah ritual unik untuk mendatangkan hujan ketika kekeringan terjadi, ritual ini dikenal dengan nama Ojung. Tradisi ini telah di turunkan turun temurun dan sampai saat ini masih terus di gelar. Ritual Ojung diawali dari tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung dan puncak dari ritual ini adalah pertandingan adu pukul sebatang rotan dengan peserta lelaki dewasa sejak usia 17 tahun hingga usia tua 50 tahunan. Saat wasit memberi aba-aba, pertandingan dimulai, dua pemain inipun adu tangkas memecutkan rotan. Selain untuk memohon hujan, ritual ini juga dimaksudkan untuk menolak bala bagi masyarakat desa sekitar.
Ritual Cowongan, Banyumas
Di kabupaten Banyumas ada sebuah ritual unik untuk mendatangkan hujan, ritual ini bernama Cawongan. Yang jika diartikan oleh warga setempat artinya menghiasi wajah. Jadi ritual cawongan ini adalah ritual yang dengan sengaja dilakukan seseorang untuk menghias wajah. Ritual ini dipercaya dapat menurunkan hujan berkat bantuan Dewi Sri yang merupakan dewi pangan yang memberikan kesejahteran bagi umat manusia. Melalui doa doa yang dipanjatkan, Dewi sri akan menurunkan hujan dari langit. Yang boleh melakukan ritual Cowongan hanyalah kaum wanita saja. Menurut cerita warga setempat, yang datang dan merasuk dalam properti cowongan adalah bidadari. Sehingga kaum laki-laki tidak boleh memegang properti itu. Desa yang sampai saat ini masih melestarikan ritual Cowongan untuk mendatangkan hujan adalah desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.
Ritual Unjungan, Purbalingga & Banjarnegara
Ritual Unjungan merupakan ritual yang dilakukan masyarakt di Purbalingga dan Banjarnegara untuk mendatangkan hujan ketika kemarau tiba. Tradisi Unjungan merupakan tradisi mengadu manusia mengunakan rotan yang dilakukan oleh pria dewasa. Sebelum beradu pukul berlangsung, biasanya pemain Unjungan akan menari terlebih dahulu dangan iringan musik. Setelah musik selesai, barulah mereka beradu saling memukul mengunakan rotan. Ritual ini akan terus dilakukan jika hujan belum juga turun. Namun jumlahnya dihitung secara ganjil. Apabila setelah tiga kali dilaksanakan masih belum turun hujan, maka unjungan tujuh kali, begitu seterusnya.
Ritual Cambuk Badan Tiban, Tulungagung
Ritual cambuk badan tiban ini dilakukan untuk meminta hujan yang dilakukan oleh warga Desa Wajak, Boyolali, Tulungagung. Ritual ini adalah ritual adu cambuk yang dilakukan oleh pria dewasa. Dulunya tradisi cambuk badan tiban ini dilakukan oleh Tumenggung Surotani II untuk mencari bibit prajurit tangguh, namun seiring pergeseran zaman tradisi cambuk badan tiban dijadikan cara untuk mendatangkan hujan bagi warga setempat. Darah yang keluar akibat dari cambukan inilah yang dipercaya warga akan mendatangkan hujan.
Ritual Gedub Ende, Bali
Ritual Gedub Ende merupakan ritual unik untuk mendatangkan hujan masyarakat bali. Ritual ini dilakukan dengan cara mengadu dua orang dengan cara memukul dengan mengunakan rotan. Rotan disini disebut Ende sedangkan yang namanya Gedub adalah alat yang digunakan untuk mengkis rotan yang digunakan peserta. Jadi peserta ritual ini akan mengunakan rotan dan penangkis untuk bertarung. Dalam pertarungan Gedub Ende ada seorang wasit yang bernama saye. Wasit inilah yang nantinya memberikan peringatan kepada pemain yang melakukan pelangaran. Darah yang ditimbulkan dalam pertarungan Gedub Ende inilah yang diyakini warga akan mendatangkan hujan.
- See more at: http://mediaonlinenews.com/aneh-unik/5-ritual-unik-untuk-medatangkan-hujan-di-indonesia#sthash.3wHAwwcJ.dpuf

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »