Waspada, 5 Racun dalam Makanan Berikut!

REVOLUSIILMIAH.com - Pernahkah kamu merasa mual, muntah, sakit di daerah perut, diare dan demam  seusai mengkonsumsi makanan tertentu? Jika gejala-gejala itu kamu temukan, kemungkinan kamu menderita penyakit keracunan makanan. Mengkonsumsi makanan tidak hanya perkara enak dan bergizi tetapi harus yakin bahwa makanan yang dikonsumsi aman bagi kesehatan. 

Keracunan makanan bisa dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya. Penyebab pertama adalah racun yang terkandung atau terbentuk secara alamiah pada bahan makanan dan penyebab lainnya adanya mikroba patogen akibat tidak memperhatikan hygiene dan sanitasi saat memasak.

5 Racun dalam Makanan

Kali ini, kita akan membahas beberapa racun yang secara alami terdapat pada makanan di sekitar kita. : 

Makanan beracun dapat mengganggu tubuh. (Foto : wisegreek.com)

1. Asam sianida (HCN)

Asam sianida dapat ditemukan pada singkong, koro, gadung, dan  rebung. Ciri fisik dan organoleptik untuk mendeteksi kadar HCN yang tinggi adalah warna kebiruan dan rasa pahit saat dimakan. Pemicu terbentuknya asam sianida adalah kontak senyawa prekursor toksik dengan udara dan enzim spesifik akibat bahan makanan terpotong/tergores/memar.  Asam sianida menyebabkan suplai oksigen pada jaringan tubuh terganggu. Sehingga, gejala yang ditimbulkan meliputi sesak napas, frekuensi nafas yang cepat, rasa ingin muntah, hingga koma.  Kadar HCN yang dapat diterima oleh tubuh sekitar 0,5 - 3,5 mg. Kadar HCN dapat dikurangi dengan cara mengupas bagian terluar singkong karena konsentrasi HCN lebih tinggi dibanding bagian daging umbi, mencuci dengan air mengalir,  merendam bahan makanan dalam air, menjemir di bawah sinar matahari, serta memasaknya terlebih dahulu. 

2. Solanin

Sumber solanin yang paling dikenal masyarakat adalah kentang. Selain itu, solanin juga terdapat di terung dan tomat, Menyimpan kentang di tempat yang yang terekspos matahari bisa mempengaruhi kecepatan pembentukan solanin. Tanda kentang mengandung solanin adalah timbulnya bercak hijau pada permukaan kentang. Sementara, kandungan solanin tertinggi pada tomat adalah tomat muda yang masih berwarna kehijauan. Racun solanin menimbulkan efek merugikan terhadap syaraf dan organ pencernaan. Gejala yang umunya dirasakan adalah muntah. diare disertai darah, mengantuk, apatis, bingung, lemah, depresi, pingsan, Jangka waktu solanin menimbulkan efek pada tubuh timbul setelah 8 hingga 12 jam konsumsi.

3. Asam Jengkolat

Mendengar nama racunnya Anda pasti sudah bisa menebak makanan sumber asam jengkolat. Yap, bahan makanan itu adalah jengkol. Bagi sebagian masyarakat Indonesia menu olahan berbahan dasar jengkol menjadi menu yang sangat digemari. Cara konsumsi yang biasa dilakukan adalah dalam bentuk mentah, direbus, dibuat sayur/semur, hingga keripik. Kadar racun asam jengkolat sekitar 1 - 2 % dari berat biji jengkol. Asam jengkolat berlebih bisa memicu pembentukan kristal asam jengkolat pada air seni sehingga menyumbat saluran air seni,Gejala keracunan asam jengkolat biasanya terjadi 5-12 jam setelah dikonsumsi. Tanda keracunan asam jengkolat adalah ada rasa pegal di pinggang, perut terasa nyeri, mual, muntah, dan susah buang air kecil, kejang-kejang. Kadar asam jengkolat dapat dikurangi dengan mememarkan jengkol berulang kali atau menanam jengkol di dalam tanah hingga muncul tunas.


4. Mimosin

Mimosin merupakan racun yang terdapat pada lamtoro atau petai cina, lamtorogung, dan daun putri malu. Mengkonsumsi mimosin dapat mengakibatkan kerontokan rambut, pertumbuhan terhambat, katarak, gondok, dan fertilitas menurun. Mekanisme yang terjadi mimosin dapat mengganggu ekfektivitas enzim sehingga metabolisme sel dan sintesa protein terhambat serta menurunkan penyerapan I2 oleh toksin sehingga muncul gondok. Kadar mimosin dapat dikurangi dengan mencuci atau mengukus terlebih dahulu. 


5. Histamin 

Racun histamin dapat terbentuk akibat penurunan mutu pada ikan sehingga asam amino histidin dirombak menjadi histamin. Racun histamin umumnya ditemukan pada ikan tongkol, ikan kembung, lemuru, sarden, dan cakalang. Cara mudah mengenali kadar histamin tinggi pada ikan segar adalah warna mata yang memudar, keruh, pupil tak terlihat, kulit berlendir, sisik gampang terlepas, daging tidak kenuyal, perut lembek, dan anus terbuka.Sementara pada produk ikan kalengan, dapat dicurigai saat terasa getir dan gatal di lidah. Reaksi histamin dapat menimbulkan alergi berupa gatal-gaal di mulut hingga sekujur tubuh, jantung berdebar, kram perut, diare, sukar menelan, sukar bernapas, mual, dan lemas. Reaksi terhadap histamin dapat timbul dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.


Keracunan makanan akibat toksin alamiah dapat terjadi jika Anda mengkonsumsi bahan  makanan dengan toksin melebihi batas yang dapat diterima tubuh. Efek makanan 'beracun' pun bervariasi pada setiap individu karena tingkat imunitas tubuh berbeda-beda. Meskipun begitu, kita dapat meminimalisir racun dengan memastikan pemilihan dan pengolahan bahan makanan yang baik dan benar.

Penulis : Dina FH
Editor : M-ANT


Referensi :
  1. ik.pom.go.id
  2. Murdiati, Agned dan Amaliah. (2013). Panduan penyiapan pangan sehat untuk semua. Jakarta: Prenada Media.
  3. Rinzler, Carol Ann. (2009). The new complete book of food. New York: Facts on File.
  4. Susanto, Dwi Budhi. (2014). Ini dia!Fakta buah dan sayur beracun. Yogyakarta: Solusi Distribusi.

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »