REVOLUSIILMIAH.com - Tidak kurang dari 80% bayi memiliki kebiasaan menghisap jempol mereka atau jari-jari lainnya. Kebiasaan ini umumnya dilakukan bayi sampai berusia 18 bulan. Namun tidak sedikit pula yang masih bertahan sampai dengan usia 6 tahun ke atas atau pra sekolah. Sebagian besar anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol tersebut biasanya mempunyai objek atau barang yang sering mereka pegang baik itu mainan, serpihan baju, kancing baju, selimut bahkan rambut mereka sendiri. Apa bahaya kebiasaan kurang baik tersebut apabila berlanjut dan bagaimana tips mengatasinya, simak uraian selengkapnya.
Masalah Akibat Kebiasaan Menghisap Jempol
Anak Menghisap Jempol. (Foto : freedigitalphotos.com) |
Menurut dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) dari Departemen IKA FKUI-RSCM Jakarta dalam Buletin IDAI, bahwa ada pendapat yang menyatakan menghisap jempol karena kebiasaan dari kecil, pendapat lain mengatakan menghisap jempol merupakan ekspresi seksual pada masa bayi yang menggambarkan gangguan emosional pada umur bayi. Sebagian besar menganggap bahwa menghisap jempol berarti memuaskan diri sendiri yang dapat menghilangkan stres dan menenangkannya.
Beliau juga menyampaikan bahwa beberapa masalah yang dapat timbul akibat kebiasaan menghisap jempol tersebut diantaranya :
- Masalah Gigi. Masalah gigi dapat timbul apabila kebiasaan tersebut bertahan sampai dengan usia 4 tahaun. Hal terjadi diantaranya maloklusi (kontak abnormal antara gigi-gigi rahang atas dan bawah-red) gigi susu dan permanen. Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat menyebabkan masalah pada tulang-tulang di sekitar mulut. Resiko tinggi ditemukan pada anak yang menghisap jempol pada waktu siang dan malam atau terus menerus.
- Bentuk Jari Abnormal. Bentuk jari yang abnormal dapat terjadi apabila penghisapan yang dilakukan secara terus menerus sehingga terjadi hiperekstensi (peregangan sendi hingga keluar jangkauan normal-red) jari, terbentuk kalus, iritasi, eksema dan paronikia (jamur pada kuku).
- Menurunnya kepercayaan diri pada anak karena anak sering diejek oleh saudara atau orang tuanya.
- Keracunan. Keracunan dapat terjadi apabila anak yang menghisap jempol terpapar zat-zat beracun secara tidak sengaja, misalnya keracunan Pb atau timbal.
- Peningkatan resiko infeksi saluran pencernaan.
Kapan Sebaiknya Diintervensi?
Sebelum usia 4 tahun, menghisap jempol adalah normal dan tidak ada hubungannya dengan gangguan fungsi sosial dan tumbuh kembang anak. Kebiasaan tersebut tidak perlu dianggap penting dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Secara umum tidak ada yang perlu dilakukan sampai anak berumur 4 tahun karena sebagian besar kebiasaan tersebut akan menghilang setelah usia 4 tahun dan belum ada komplikasi yang timbul sebelum usia tersebut.
Tips Mengatasi Kebiasaan Menghisap Jempol
Berikut beberapa tips yang dapat dicoba dan diterapkan oleh orang tua untuk mengatasi kebiasaan tersebut :
1. Mengetahui Penyebab
Sebelum pengobatan dimulai, kebiasaan anak sehari-hari harus diketahui termasuk cara anak beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Bila faktor pencetus emosional dan psikologis ditemukan, maka terapi anak dimulai.
2. Menguatkan Anak
Baca Juga : 37 Kebiasaan Orang Tua yang Menghasilkan Perilaku Buruk Pada AnakTerapi harus dimulai dengan keikutsertaan anak, kerjasama dan yang lebih penting ketertarikan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Orang Tua diingatkan untuk tidak memberikan Hukuman pada anak karena anak akan makin menolak untuk menghentikan kebiasaan ini.
3. Waspada 4 Tahun
Apabila kebiasaan tersebut menetap sampai dengan 4 tahun, harus dilakukan intervensi dengan modifikasi perilaku dan beberapa cara pendekatan positif yang lebih komprehensif dengan cara :
- Mengingatkan anak, baik dengan cara memberi catatan atau kalender yang menyatakan keberhasilan anak untuk tidak menghisap jempol.
- Memberikan hadiah baik itu Stiker, Buku Cerita, Waktu Berlibur dengan orang tua apabila anak tidak melakukan kebiasan tersebut selama 1 hari misalnya.
- Memberikan sanjungan atau penghargaan apabila anak tidak menghisap jempol.
- Apabila masih kesulitan dapat dicoba dengan memberikan zat pahit yang diletakkan pada jempol anak baik pada waktu pagi, malam dan waktu anak mulai menghisap jempol.
Demikian beberapa tips mengatasi kebiasaan anak yang senang dengan menghisap jempol, semoga para orang tua dapat berhasil dengan baik mengatasinya. Namun, apabila kebiasaan tersebut masih tetap berlanjut, sebaiknya segera menghubungi dokter anak terdekat Anda, bisa jadi ada penyebab lain yang menjadi pemicu kebiasaan anak tersebut. (OKW)