Konselor Sebaya 2- Komponen dalam Konseling Konselor Sebaya

Pc.1. Konselor Remaja (konresa.blogspot.com)
Setelah kita mengetahui Latar Belakang, Pengertian dan Tujuan Konseling sebaya, selanjutnya kita akan mempelajari Komponen dalam Konseling Konselor Sebaya. Siap saja yang terlibat didalamnya.
Ada 3 (tiga) Komponen dalam konseling kesehatan remaja, yaitu :
  1. Klien Sebaya
  2. Konselor Sebaya
  3. Suasana/Atmosfir Konseling Kesehatan Remaja
1. Klien Sebaya
Klien sebaya adalah remaja yang membutuhkan tempat curahan hati (curhat) guna diberikan pemahaman dan pengertian seputar permasalahan yang dialami oleh sang Konselor Sebaya.
2. Konselor Sebaya
  • Pengertian. Konselor Sebaya adalah remaja yang mampu memberikan informasi tentang kesehatan dan membantu teman sebayanya untuk mengenali masalahnya dan menyadari adanya kebutuhan untuk mencari pertolongan (rujukan) dalam rangka menyelesaikan masalahnya.
  • Konselor disini bukanlah ahli konsultasi sehingga dalam tugasnya sebagai konselor sebaya, seorang konselor akan terus dibimbing oleh konselor ahli atau pengelola kesehatan remaja dari puskesmas atau fasilitas lainnya atau pendamping (guru bimbingan konseling di sekolah, ketua atau pemimpin dari kelompok-kelompok remaja).
  • Tugas-tugas Konselor Sebaya, yaitu : Sebagai pendengar yang baik bagi curhat klien sebaya; Membantu petugas PKPR atau pendamping untuk menemukan sedini mungkin masalah kesehatan yang dialami klien; Membantu menyelesaikan masalah klien sesuai dengan kemampuan; Memberikan informasi/pengetahuan yang benar tentang kesehatan remaja; Mengajak/merujuk klien ke ahli jika masalahnya diluar kemampuan Konselor.
  • Syarat menjadi Konselor Sebaya. Seorang Konselor Sebaya harus memilki minat yang kuat, suka rela untuk membantu teman sebayamu, serta mau untuk dilatih menjadi seorang Konselor Sebaya.
  • Kompetensi. Kompetensi artinya kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh Konselor Sebaya. Kemampuan yang harus dikuasai oleh Konselor Remaja, yaitu Pengetahuan terutama terkait dengan kesehatan remaja; Sikap-sikap empati, konkruensi dan penerimaan tanpa syarat merupakan sikap yang mutlak dimiliki oleh seorang konselor; Ketrampilan mendengar aktif dan komunikasi verbal-nor verbal yang mumpuni.
3. Atmosfir/Suasana Konseling
Suasa/atmofir psikologis seperti apa yang dibutuhkan Konselor Sebaya dalam melaksanakan konseling diantaranya :
  • Atmosfir yang positif artinya adanya kepercayaan antara konselor dengan klien, serta keterbukaan dan kejujuran mereka dalam mengekspresikan diri.
  • Konseling dapat dilakukan dimana saja asalkan tempat tersebut nyaman, aman dan terjamin kerahasiaannya. Apabila konseling dilaksanakan di suatu ruangan, ada hal-hal yang perlu anda perhatikan untuk membantu proses konseling yang kondusif, contohnya penerangan yang lembut, warna ruangan yang menenangkan, tidak berantakan, pemilihan meja kursi yang nyaman, ventilasi yang cukup, suasana tenang dan tidak ribut.
  • Proses konseling hendaknya dilaksanakan dengan suasana santai atau tidak terburu-buru. Anda dapat menyesuaikan jam pelayanan konseling dengan waktu luang klien sebaya sehingga curhatpun dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. (M-ANT)
Bersambung... Konselor Sebaya 3- Proses Konseling Konseling Kesehatan Remaja
Diedit dari dkk salatiga

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »