Sistem Hidroponik, Berkebun tanpa Tanah

Pc 1. Hidroponik (rendyprasdianata.blogspot.com)
Sebuah kebun hidroponik dapat segampang menanam dalam pot berisi batu atau beberapa tipe media tumbuh yang disirami hanya dengan tangan. Air tersebut harus mengandung elemen-elemen yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh yang tidak didapatkan dari air. Air yang dicampur dengan elemen tersebut disebut dengan Larutan Nutrisi.
Elemen yang dibutuhkan untuk Larutan Nutrisi adalah Nitrogen, Fosfat, Potassium, Calsium, Magnesium, Sulfat, Besi, Mangan, Tembaga, Zinc, Mylobdenum, Boron dan Clorin. Pupuk untuk tanah itu sendiri tidak mengandung seluruh elemen, dalam proporsi yang benar, untuk membuat sebuah Larutan Nutrisi Hidroponik. Hanya Formula Nutrisi Hidroponik yang berkualitas lah yang mengandung seluruh elemen yang dibutuhkan.
Formula Nutrisi dapat dibuat dari goresan dengan sedikit pengetahuan dari bahan kimia dan apa yang bentuk kimia yang elemen tersebut harus ada. Tetapi itu diluar dari masalah yang akan kita diskusikan sekarang.
Mengairi sebuah kebun hidroponik oleh tangan yang mungkin kurang mahir dengan beberapa pasang dari tanaman atau dengan media pertumbuhan seperti batu yang akan kering dengan waktu kurang dari satu jam. Sebagian besar kebun hidroponik memiliki sebuah sistem hidroponik yang secara otomatis dihubungkan dengan pompa dan diberi waktu untuknya bekerja.
Sebagian besar penanam suka untuk mencoba dengan tipe sistem hidroponik yang berbeda, paling sering membangunnya bagian per bagian. Berikut sedikit sistem yang paling sering digunakan, dengan deskripsi singkatnya.

Flood/Drain System Flood Drain SystemSebuah baik plastik yang diisi dengan tanaman (biasanya dalam pot), di atas dari sebuah reservoir yang diisi dengan Larutan Nutrisi. Sebuah pompa dalam reservoir dihubungkan ke dasar dari baki. Ketika pompa dihidupkan, baik terisi dengan air. Ketika pompa dimatikan, air turun melalui pompa menuju reservoir. Baki harus berada di atas reservoir sehingga gravitasi menarik air turun. Tanda penyesuaian harus ditambahkan dalam baki untuk mengatur berapa banyak air yang harus ada dalam baki. Ketika air mencapai tanda tersebut, maka akan kembali ke dalam reservoir. Pompa dapat dihidupkan kembali dengan pengatur waktu. Sistem seperti ini biasanya mengairi 3-4 kali sehari.

Drip system Dutch Pot with dripperSistem Drip dapat menggunakan sejumlah tipe kontainer yang berbeda tetapi cara kerjanya biasanya mirip. Larutan Nutrisi disimpan dalam sebuah reservoir. Sebuah pompa dalam reservoir memiliki tabung yang terhubungkan dengan reservoir tersebut yang mengalirkannya ke dasar dari tanaman. Tabung dapat bercabang menjadi tabung yang lebih kecil untuk menyalurkan Larutan ke banyak tanaman. Hal seperti itu bekerja seperti sebuah sistem drip irigasi dalam kebun. Faktanya, Anda menggunakan sebagian bagiannya seperti Alat drip, stake, tabung dan alat penanda. Jika Larutan Nutrisi akan diperbaiki, kontainer harus diatas reservoir sehingga dapat turun. Jika tidak, maka harus menggunakan pompa yang berbeda. Tentu saja Anda tidak perlu mengembalikan Larutan Nutrisi seluruhnya, karena itu dapat habis. Hal tersebut bukan merupakan rancangan terbaik jika itu merupakan lahan tanam ekstra anda. Beberapa sistem drip berjalan terus menerus, yang lain dengan menggunakan timer.

Nutrient Film Technique (NFT) system Wall mounted NFT systemSistem NFT berjalan seperti sistem drip, dia memiliki sebuah reservoir dengan pompa. Pompa memiliki sebuah tabung yang bercabang menjadi tabung yang lebih kecil untuk mengairi tanaman. Tetapi, tanaman-tanaman diairi melalui akar. Tanaman dirancang dalam aliran seperti aliran hujan. Aliran tersebut memiliki tutup dan dilubangi dengan bentuk bulat atau kotak untuk masing-masing tanaman. Lubang-lubang tersebut diberi jarak yang tepat untuk tanaman. Tanaman tumbuh dalam keranjang plastik yang kecil kira-kira 2 inci, diisi dengan rock atau rockwool. Keranjang tersebut ditempatkan dalam lubang yang ditutup. Beberapa sistem tidak menggunakan keranjang, hanya sebuah rockwool bentuk kubus atau material pertumbuhan yang hampir sama. Air masuk dari satu sisi menuju sisi yang lain. Sebagian besar akar akan mengisi dasar dari saluran. Tujuan dari sistem ini adalah untuk aliran air yang cukup setiap saat untuk menjaga akar tetap basah dan juga memastikan kecukupan oksigen dari udara. Hal itu bekerja dengan sangat baik ketika rancangan dan perawatan dijalankan dengan baik.

Aeroponic system
Pc 1. Sistem Aeroponik (rendyprasdianata.blogspot.com)
Sistem Aeroponik tampak seperti sistem NFT tetapi berbeda dalam cara kerja. Tanaman tumbuh di keranjang plastik yang ditempatkan dalam lubang di atas tabung. Akar-akar tumbuh menuju bawah tabung. Tabung diisi dengan air kemudian disalurkan ke tabung yang lebih kecil. Tabung yang lebih kecil memiliki lubang dengan ukuran 6 inchi atau membiarkan air keluar. Pada akhir tabung yang besar meluap seperti sistem flood atau drain yang mengatur kedalaman air. Tabung yang besar tetap diisi separuh dengan air. Trik sistem ini adalah dengan sebuah pompa tekanan tinggi sehingga air menuju tabung yang lebih kecil, air yang teroksigenasi dalam tabung yang besar. Pompa harus berjalan setiap waktu.
Kita dapat menggunakan satu sistem dengan sistem yang berbeda tetapi ide dasarnya adalah untuk menjaga akar tetap lembab dan terpapar dengan udara. (M-ANT)

Ditranslate dan diedit dari hydroponics.net

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »