Cara Sukses Menjadi Pemimpin Sejuta Umat (Part 2)



VISI MASA DEPAN YANG JELAS


Napoleon mengatakan, ”Tiada seorang pun dapat memimpin suatu masyarakat tanpa memberikan kejelasan mengenai masa depan mereka, karena seorang pemimpin, sesungguhnya tak lain dari seorang penjual harapan”.


Visi yang baik haruslah memenuhi lima kriteria:

  1. Menjelaskan gambaran masa depan yang diidam-idamkan
  2. Membaca masa depan secara cermat
  3. Menetapkan tujuan yang jelas
  4. menetapkan standar prestasi dan idealisme yang konsisten
  5. Membangkitkan optimisme dan kesabaran
Berikut penjelasannya...

1. Menjelaskan Gambaran Masa Depan Yang Diidam-idamkan

Kemuliaan dan keguanaan seseorang tidak dapat disimpulkan dari apa yang sedang dia kerjakan saja, tetapi juga dari apa yang dia harapkan di masa depan. Apabila setiap orang telah meyakini bahwa dirinya penting dan berguna, dan keyakinannya itu menghujam kedalam hati atau ruh mereka, sehingga mereka selalu memberikan kemampuan terbaiknya, maka pada saat itulah panji harapan masa depan, dan cita-cita dapat dikibarkan, karena generasi para pencetak kejayaan telah siap siaga digaris terdepan.


Alkisah, Seorang pemimpin suatu bangsa berkata : saya katakan, bahwa negeri ini akan tersohor hingga ke pelosok dunia, nama negeri ini akan di agungkan. Semua mata dunia akan terpusat pada kesempurnaan negeri ini. Karena negeri ini akan menjadi mercusuarnya dunia.


Dengan gambaran yang jelas maka manusia dapat digerakan dalam satu ikatan yang kuat. Karena gambaran adalah langkah pertama dalam meniti sebuah tujuan.



2. Membaca Masa Depan Secara Cermat

Seorang pemimpin harus mempunyai kepekaan diri untuk dapat membaca kondisi perkembangan di masa depan. 


Alkisah, seorang bapak melihat bakat anak yang piawai dalam mengendarai sepeda motor. Walau hal itu dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya, bahkan kemungkinan terburuk bisa saja anaknya akan terenggut oleh kecelakaan. Namun sang bapak memiliki pemikiran yang berbeda. Sang bapak melihat hal itu adalah suatu masa depan. Sehingga sang bapak justru mendorong sang anak agar dapat meningkatkan bakatnya, serta memberikan sarana yang berlebih untuk menekan resiko terburuk yang mungkin bisa menimpanya.


Seseorang tidak hanya berpikir untuk menanam benih hari ini, kemudian memanenya hari esok dan memakannya besok lusa. Kemampuan melihat jauh kedepan, mampu memprediksi semua kemungkinan, dan berani mengasumsikan bahwa kemungkinan yang terburuk boleh jadi akan terjadi.



3. Menetapkan Tujuan Yang Jelas

Mampu memberikan tujuan yang real dan sanggup memberikan contoh secara konsisten kiat-kiat untuk mencapai tujuan tersebut.


Alkisah, seorang pengikut bertanya ”Apa yang akan kita dapatkan dari perjuangan ini?” kemudian sang pemimpin menjawab ”dimana manusia menginjakan tanah, disitu juga mereka akan mengenal kegigihan mu”.


Begitulah sikap seorang pemimpin yang menjelaskan tujuan kemana arah kapal yang kita tumpangi berlabuh. Jelas dan tanpa ada keraguan sehingga membuat anggotanya selalu bersemangat dengan penuh gairah yang menggelora untuk mencapai tujuan.



4. Menetapkan Standar Prestasi dan Idealisme Yang Konsisten

Pemimpin itu mampu menentukan prestasi dan membawa idealisme yang kuat dan konsisten. Apapun itu tidak dapat menggoyangkan sedikitpun untuk membelokan idealisme itu sendiri termasuk Harta, tahta, dan wanita. 


Alkisah, Malaysia dinilai sebagai negara terbaik yang mampu menyusun langkah strategisnya berdasarkan visi yang jelas serta standar prestasi dan idealismenya yang tinggi. Pada akhir tahun 1985, mereka menyusun visi untuk 10 tahun, yakni tahun 1985-1995. Tujuan mereka pada saat itu adalah menjadi salah satu negara industri. Mereka mampu merealusasikan tujuan tersebut. Hasilnya, angka pertumbuhan ekonomi mereka meningkat dari 1,2% hingga 5%, lalu mencapai 8%. Angka pertumbuhan 8% ini berlangsung terus hingga tahun1995. ini merupakan angka pertumbuhan tertinggi di dunia.


Penting untuk menentukan target prestasi dalam perjuangan. Karena itu menjadikan acuan untuk berjuang. Dan idialisme adalah suatu hal yang akan tetap menjaga kita supaya dalam koridor yang tetap, tidak menyimpang dari tujuan semula.



5. Optimisme dan Kesabaran

Optimis dan sabar adalah sifat yang mutlak harus ada dalam kepemimpinan. Karena untuk mendapatkan tujuan yang rahmat memang tidak mudah. Butuh perjalan panjang yang berliku-liku. Senjata perjalanan itu adalah keyakinan akan keberhasilan, dan buah kesabaran itu akan matang sempurna pada waktunya.


Alkisah, Pak bejo melewati seorang petani tua yang sedang menanam benih pohon jati yang hasilnya akan bisa dinikmati setelah puluhan tahun kedepan, karena tidak cukup umur petani tua itu bisa jadi tidak dapat menikmati hasil jerih payahnya itu. Pak bejo berkata kepada petani tua itu, ”Mengapa engkau menanam pohon yang boleh jadi takkan engkau nikmati? Bukankah itu sesuatu yang sia-sia belaka, hanya akan melelahkan diri sendiri?” Petani tua itu berkata, ”kamu bisa hidup dari orang terdahulu. Begitu pula anakmu, jika anakmu ingin hidup apa yang sudah engkau usahakan hari ini”


Itulah cahaya kehidupan. Jangan memiliki pola fikir hanya mengutuk kegelapan, tapi cobalah untuk menyalakan lilin. Jika masih gelap, nyalakan lilin lagi, lagi dan lagi. Jika lagi tersandung berbagai krisis yang membelit, yang mana ikatannya semakin kencang, ditambah tekanannya semakin keras, maka nyala lilin kesabaranlah yang akan menjaga perjalanan terjal agar tidak tersandung dan jatuh.


Selain mempunyai visi yang jelas, seorang pemimpinpun harus mempunyai pengikut-pengikut yang setia. artinya dari pengikut yang setia adalah membenarkan dan mengerjakan apa yang telah di bawa oleh sang pemimpin tersebut. bagaimana pembahasan pengikut-pengikut yang setia? pelajari di ---part 3--- (r.a)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »