Filosofis Mendalam Pertanian Organik


Salam revolusi ilmiah...

Kembali berbicara tentang pertanian organik. Pertanian dengan sistem organik ini telah digadang-gadang akan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan Pertanian kedepan. Pertanian Organik sendiri lebih mengutamakan kepada alamiah untuk kelestarian alam. Sehingga dalam pengolahan pertanian tersebut sangat menghindari atau membatasi penggunaan bahan-bahan kimia olahan pabrik. Baik itu dari pupuk, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuhan dan aditif pakan.


Budidaya tanaman berwawasan lingkungan adalah suatu pengolahan budidaya pertanian yang direncanakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan hidup, dengan demikian sumber daya alam dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga kerusakan dan kemunduran lingkungan dapat diminimalisir serta melestarikan daya guna sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.

Alam ciptaan Tuhan  “mengajari” kebajikan bagi umat manusia. Alam merupakan suatu kesatuan, terdiri dari banyak bagian, seperti organisme dengan organ-organnya. Semua bagian berjalan dalam harmoni, saling melayani dan berbagi. Tiap organ memiliki peran masing-masing, saling melengkapi dan memberikan sinergi untuk menghasilkan keseimbangan secara optimal, dan berkelanjutan. Setiap komponen tidak berpikir dan beraksi hanya demi ‘aku’, tetapi untuk ‘kita’: keseluruhan alam. Sesuai Sunnatullah, alam berjalan secara harmonis,”mengatur” bagian-bagiannya dalam keseimbangannya dan keteraturannya yang menakjubkan.

Pertanian organik juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi, melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Maka, Pertanian organik pun menghargai keragaman hayati dan keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya Pertanian organik, tidak untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar Pertanian organik.

Semoga dapat memberika pencerahan bagi masyarakat akan pentingnya pertanian yang bersifat alamiah. Mari bertani, mari berorganik. (r.a)

Edited from: sistempertanianorganik.wordpress.com
Picture from: www.clark.edu

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »