Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Sudah lama penulis tidak memposting artikel tentang hidroponik. Untuk itu kali ini penulis memosting artikel mengenai pertanian sistem hidroponik. Bagi Anda yang belum tahu Apa itu hidroponik, silahkan arahkan kursor ke menu "pertanian" dan klik "hidroponik".
Kali ini saya akan memberikan info mengenai mudahnya bertani dengan sistem hidroponik. Info ini datang dari rekan penulis yang bernama Sigit Swandito. Dalam kesibukan karirnya sebagai aktifis organisasi terdahsyat didunia akherat (hehehe). Bapak satu anak ini menyempatkan diri untuk belajar dan mencoba bertani dengan media tanam tanpa tanah, atau yang biasa dikenal sebagai hidroponik. Uji coba pertama tersebut, menggunakan perpaduan sistem roocwool dan wick.
Penulis sendiri sangat tertarik dengan pertanian hidroponik. Namun sayang, dikarenakan banyak kendala yang dihadapi, penulis belum sempat untuk melakukan eksperimen sendiri (hehehe capek dehhh).
Kala itu penulis sempat melakukan peninjauan ke kediamannya (waduh bahasanya "peninjauan" kayak Pak Presiden saja, hahaha). Dalam peninjauan tersebut, penulis berbincang - bincang secara intens mengenai hidroponik yang sedang di uji coba kan. Secara jujur sih, saat itu penulis meragukan keberhasilannya (hihihi). Dalam artian, apakah iya tanaman sawi itu bisa tumber kembang dengan baik??? Yang mana dalam uji coba pertama tersebut, dipilihlah jenis tanaman sayuran sawi yang prosentase bisa hidupnya cukup bagus.
Setelah rentan waktu beberapa minggu. Penulis mendapat informasi mengenai hasil uji coba dari hidroponik itu terbilang sukses. Ya hasil tumbuh kembang sayuran sawinya cukup bagus. Ketika penulis bertemu dengan beliau, langsung melontarkan pertanyaan. "Bung bagaiman hasil hidroponiknya???" Jawab dengan penuh percaya diri, "Wah sudah didalam perut, dah dimasak". Kalau tidak salah begitulah kira - kira jawabannya (hehehe).
Lantas bagaimana sih cara beliau bisa sukses dalam berhidroponik??? Ini dia bocorannya, khusus penulis berikan untuk Anda, simak yah....
Tahapan Cara Hidroponik
1. Beliau menggunakan perpaduan sistem rockwool dan wick. Untuk itu persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.2. Semai terlebih dahulu biji tanaman dengan menggunakan sistem rockwool. (Sebaiknya diatur dengan rapi).3. Biji yang sudah di semai dalam tempat rockwool tersebut, kemudian di masukan kedalam plastik atau ditutup apa saja. Bisa juga di taruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari, karena fungsinya sendiri untuk menghalangi sinar matahari masuk mengenai biji tersebut. Ini dilakukan kurang lebih selama 2 hari.4. Setelah biji terlihat sprout out, atau boso medok e "mletek" (hihihi).baru biji di kenakan sinar matahari langsung dari jam 6 - jam 11. hal ini dilakukan selama 1 minggu.5. Persiapakan wadah untuk menampung air dan nutrisinya. (sesuai kebutuhan, yang di uji cobakan kurang lebih 40 x 20 cm).6. Untuk penutupnya menggunakan sterofom. ( potong sesuai wadah penampung dan potong melingkar disesuaikan dengan diameter net pot)7. Setelah benih mulai tumbuh, langkah selanjutnya adalah masukan biji tersebut kedalam net pot. Sebelumnya net pot di beri media tanam dan sumbu (wick) yang fungsinya untuk menyerap nutrisi didalam air. Nah sekarang menggunakan sistem wick atau sumbu.8. Net pot kemudian di taruh diatas penyangga sterofom dan di taruh diatas wadah penampun air yang sudah di campur dengan nutrisi AB Mix.9. Tunggu perkembangan tanaman, biasanya untuk sawi kurang lebih cukup 60 hari bisa di panen. Selain menunggu perkembangan hal penting yang harus Anda lakukan adalah pemberian nutrisi AB Mix secara berkala.
Nutrisi adalah pengganti pupuk, dalam hidroponik terdapat 2 jenis nutrisi yaitu A dan B Mix. Keduanya harus dicampurkan dengan air.
Berikut Takaran Nutrisi Yang Baik
1. Minggu 1-2 : Komposisi takarannya dengan perbandingan 3:3:1 (ket : 3 ml nutrisi A, 3 ml nutrisi B, 1 ltr air).2. Minggu 2-4 : Perbandingannya 5:5:1 (keterangan sama).3. Minggu 4-6(panen) : Perbandingannya 7:7:! (keterangan sama).
Nah itu tadi cara bertani dengan sistem hidroponik. Eitsssss jangan lupa ada 3 hal yang harus Anda ketahu agar hasil lebih maksimal. Ada kiat - kiat khusus yang harus Anda perhatikan.
Inilah kiat - kiat sukses ala Sigit Swandito,
1. SabarSegala sesuatunya memang membutuhkan yang namanya kesabaran dan sikap pantang menyerah. Yang memang harus ditanamkan dalam diri untuk menghasilakan sesuatu yang dinanti - nanti.2. TelatenMelakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan tanaman yang sedang di uji cobakan. Sehingga sedini mungkin dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar.4. Dalam Perawatan Dianggap Seperti Anak Sendiri.Nah betapa sayangnya beliau terhadap tanaman hidroponik tersebut, sehingga menganggapnya sebagai anaknya sendiri (hehehe). Memang semuanya jika dilakukan dengan kesenangan hati. Pastilah hasilnya akan maksimal. Memperlakukan Objek uji coba dengan kasih sayang dan memberikan dengan perawatan yang terbaik agar hasilnya memuaskan.
Ya itu tadi 3 kiat - kiat sukses yang memang terasa sangat umum sekali (hihihi), namun jangan sangka, hal tersebut akan menjadi khusus apabila Anda mau untuk mengaplikasikannya.
Dari hasil uji coba pertama berhasil, maka selanjutnya Pak Sigit ini mau uji coba lagi, namun dengan sistem yang berbeda yaitu sistem fertigasi dengan tanaman yang dipilih tomat. Ok kita nantikan untuk uji coba yang keduanya. Semoga kembali menuai keberhasilan.
Kalimat terakhir dari penulis : Ayo bertani, karena dunia membutuhkan petani. Jika Anda ingin dibutuhkan dunia maka beralihlah profisi menjadi petani. Ayo Beralih Profesi Menjadi Petani.
Oleh : Bentar Setiarto