Cara Mudah Budidaya Jamur

Revolusi Ilmiah - Salam Sehat

Jamur atau sering kita sebut cendawan merupakan jenis tumbuhan yang bersifat heterotrof (organisme yang membutuhkan senyawa organik lain) serta tidak memiliki klorofil. Jamur dapat digunakan sebagai salah satu alternatif makanan atau kuliner, karena mudah pembudidayaan, mudah didapat dan tentu saja rasanya enak. Bisnis budidaya jamur sangatlah menjanjikan, terutama di Indonesia yang kaya akan kulinernya. Mulai dari kuliner rumah tangga sampai dengan restoran besar, sering menyajikan jamur ini sebagai salah satu hidangannya. Ingin tahu bagaimana cara mudah membudidayakan jamur?

Revolusi Ilmiah - Tahap persiapan dan penanaman jamur

3 Tahap Budidaya Jamur

Budidaya jamur secara umum dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap persiapan, pemeliharaan dan panen.

1. Tahap persiapan budidaya jamur

Persiapan yang utama adalah pengetahuan tentang teknik budidaya jamur dengan benar. Setelah mengetahui teknik budidaya, langkah berikutnya adalah menyediakan sarana dan prasarana pendukung, meliputi :
  • Menentukan lokasi pembuatan kumbung jamur
  • Membangun kumbung jamur
  • Mempersiapkan bibit jamur
  • Mempersiapkan media tanam jamur (baglog, jamur)
  • Mempersiapkan sarana pembibitan semisal autoklaf, erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, meja pembiakan, pinset, pisau, alkohol 70%, tempat incubator dan botol bibit.
  • Mempersiapkan sarana untuk pemeliharaan dan panen jamurnya. (Sprayer, pupuk, thermometer, hygrometer, heater, blower, pH tester, wadah panen jamur dan pisau.)

2. Tahap pemeliharaan jamur

Setelah persiapan budidaya jamur sudah matang, masuk tahap berikutnya yaitu tahap pemeliharaan. Pada tahap ini diupayakan supaya hasil yang didapatkan bisa maksimal. 3 Poin penting pada tahap ini, yaitu :
  • Melakukan pengamatan setiap hari. Hal ini penting untuk mengontrol suhu dan kelembapan. Sebaiknya untuk mempermudah pengamatan lengkapi kumbung jamur anda dengan thermometer dan higrometer.
  • Penyiraman secara teratur. Supaya suhu dan kelembapan terjaga maka perlu dilakukan penyiraman air secara teratur setiap hari, hingga siap dipanen. Penyiraman tersebut harus meliputi seluruh bagian kumbung, baik itu lantai, dining kubung serta baglog jamur. Perlu dikenali kebutuhan air pada setiap jenis jamur, sehingga penyiraman dapat efektif dan efisien.
  • Menghindari hama dan penyakit. Dalam budidaya jamur, hama dan penyakit adalah hal sangat dihindari, karena mengganggu pertumbuhan budidaya jamur. Hama tersebut meliputi lalat, tikus, cacing, serangga tanah, rayap, semut dan kutu, sedangkan penyakit yang sering menyerang jamur antara lain : Penicillium sp. dan Aspergillus sp.. Oleh karena itu sebelum semua peralatan digunakan sebaiknya lakukan sterilisasi terlebih dahulu.

Revolusi Ilmiah - Tahap panen jamur

3. Tahap panen jamur

Pemanenan merupakan tahap terakhir dari rangkaian budidaya jamur. Tahap ini dilakukan apabila pertumbuhan jamur telah maksimal, dan perlu diketahui bahwa setiap jenis jamur memiliki waktu dan cara panen yang berbeda. Misalnya jamur tiram dapat dipanen 4-8 kali, Jamur kuping biasanya 3-4 minggu, jamur merang setelah 8-10 hari dari pembibitan, jamur shitake dipanen setelah tudung membukan sekitar 60-70% dan dilakukan pada pagi hari (pukul 10.00) dan sore hari (pada pukul 17.00), jamur kancing dipanen 12-17 hari proses casing, jamur lingzhi dipanen 3-4 bulan setelah miselium tumbuh penuh. Cara memanen pun harus hati-hati, yaitu dengan mencabut jamur beserta akarnya, usahakan tidak ada akar yang tertinggal supaya tidak menganggu pertumbuhan generasi jamur berikutnya.

Demikian cara budidaya jamur yang mudah. Kalau kita mengetahui ilmunya, bukan tidak mungkin akan menjadi seorang yang berhasil dan sukses serta mampu berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain yang membutuhkan. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)

Referensi 1
Gambar 1, 2

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »