Waspada, Penyakit Kulit Bernama Psoriasis

REVOLUSIILMIAH.COM - Psoriasis adalah penyakit peradangan kronik pada kulit yang ditandai dengan proses pergantian kulit yang terlalu cepat, diakibatkan oleh kelainan pada sistem kekebalan tubuh (autoimun), yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan secara total, namun dapat dikendalikan secara terpadu.

Revolusi Ilmiah - Psoriasis Vulgaris
Psoriasis Vulgaris. (Gambar : haemopathycan)

Patofisiologi Psoriasis

Pada psoriasis sel-sel kulit beregenerasi terlampau cepat dari normal, yang umumnya 3-4 minggu, menjadi hanya 2-4 hari. Diketahui bahwa terjadi  aktivasi sel T dan menghasilkan zat peradangan, seperti TNF-alpha. Sel T yang ada di lapisan kulit mensekresi sitokin dan growth factor yang mengginduksi hiperprolifrasi  keratinosit sehingga timbul lesi.
Psoriasis sering timbul di kuku, juga mengenai kulit kepala (scalp),  ditandai dengan sisik besar dan penebalan dengan warna kemerahan yang akan melewati batas rambut, kadang hanya tampak seperti ketombe. Selain itu  penyakit ini juga sering mengenai  siku dan lutut, walapun dapat juga mengenai wajah, lupat lutut, lipat siku, genitalia, telapak tangan serta kaki, sesuai dengan tingkat keparahannya penyakit ini bahkan bisa meluas hingga ke seluruh tubuh (eritroderma) yang akan menimbulkan kegawatan dan dapat mengancam jiwa.
Sepuluh hingga 25% dari penderita psoriasis mengalami arthritis, yang disebut sebagai psoriatic arthritis. Meski psoriasis biasanya hilang timbul, namun bila terlalu sering akan timbul peradangan. Radang sendi akan menyebabkan nyeri, kekakuan, dan bengkak pada persendian. Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada sendi besar, misalnya sendi panggul atau pun pada sendi tungkai bawah, yang disebut swollen sausage finger (jari membengkak seperti sosis).
Revolusi Ilmiah - Perbedaan kulit normal dengan psoriasis
Perbedaan kulit normal dengan psoriasis. (Gambar : indobeta)
Perubahan-perubahan ini sering kali dipicu antara lain oleh :
  1. Trauma fisik (koebner phenomenon) akibat gesekan atau garukan.
  2. Infeksi streptokokkus, yang tampak berupa bintik merah (psoriasis gutata).
  3. Obat-obatan, yaitu glukokortikoid, lithium, obat antimalarial, dan beta bloker.
  4. Stress.

Pengobatan dan Pencegahan

Penyakit ini tidak menular, tetapi dapat berdampak pada kualitas hidup penderitanya bila tidak dirawat dengan baik. Penanganan yang holistic meliputi :

1. Pertimbangan nutrisi. Penelitian dermatologi mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan anatara diet rendah protein dengan flare-nya psoriasis. Sedangkan alcohol diketahui dapat memicu munculnya psoriasis pada beberapa orang.
2. Obat pengurang rasa sakit, kortikosteroid, dan penggunaan krim yang mengandung vitamin D.  Sebuah  studi pada 20 orang Swedia menunjukkan jika kontak dengan matahari  benar-benar mampu memperbaiki tidak hanya melihat reaksi individu terhadap sinar matahari, tetapi juga tingkat vitamin D yang naik hampir 83%. Namun, perlu diingat  bahwa banyak vitamin D dibuat pada kulit putih sbagai reaksi atas jumlah pancaran sinar matahari  daripada  pada kulit yang lebih gelap.

Pencegahan dengan pemliharaan fisik serta psikologis. Pemilihan olahraga yang tidak menekan persendian, seperti   berenang, juga tidak kalah penting. Mengingat bahwa jika sekali sudah terkikis maka sulit sekali untuk mengmbalikannya ke kondisi normal. Salah satu upaya menekan stress dapat dilakukan dengan yoga atau relaksasi.

Penulis : dr. Agung Hari Wibowo
Editor : M-ANT
Gambar : 1

Jangan lewatkan :

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »