Saatnya Mengelola dan Mengurangi Sampah!!!


Pc 1. Sampah (bangazul.blogspot.com)
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah terbaik adalah sampah yang terkelola dengan baik. Aturannya, dengan upaya 5R, yaitu : reduce, reuse, recycle, repair dan replace.

Jangan Buang Sampah Sembarangan
Pernyataan klasik ini memang harus diterapkan. Bukan tanpa alasan, sampah yang dibuang sembarangan, terutama sampah non organik, biasanya akan lepas dari proses daur ulang dan akhirnya mencemari lingkungan lantaran lama atau sulit terurai secara alami. Bisa juga masuk ke aliran air seperti selokan dan sungai lalu menyumbatnya. Bayangkan saat hujan turun dan saluran air tertutup timbunan sampah, bencana banjir pun akan melanda.

Kurangi Volume Sampah
Meski berat sampah tak bisa dikurangi, volume sampah masih dapat ditekan hingga lebih dari setengahnya. Jadi, tumpukan sampah tak lekas memenuhi tempah sampah dalam waktu singkat. Caranya, kosongkan isi lalu tekan kaleng atau wadah kemasan hingga gepeng sebelum membuangnya. Sedangkan plastik pembungkus perlu dilipat rapi terlebih dahulu. Selanjutnya, lebih baik merobek kertas menjadi lembaran kecil ketimbang meremasnya. Sampah dibuang ke tempat pembungan sementara hanya jika sudah mencapai kapasitas maksimum pada tempatnya.

Pilah Pilih Sampah
Melenyapkan sampah rumah tangga dengan membakarnya bukan solusi terbaik. Asap hasil pembakaran dapat memperparah polusi udara. Volume sampah pun tak musnah sepenuhnya, hanya berkurang hingga 90%. Cara terbaik adalah dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Tindakan ini akan mempermudah pemulung saat menyortir sampah yang kelak akan didaur ulang. Sampah organik rumah tangga yang telah disortir dan tak digunakan untuk bahan kompos (tulang, makanan basi, kulit buah yang keras, dan lainnya) dapat dibuang dengan plastik bio bag.

Pc 2. Sampah Organik dan Anorganik (aldyputra.net)
Sampah Organik dan Anorganik
Sampah menurut jenisnya, bisa dibagi menjadi Sampah Organik dan Anorganik,
Sampah Organik
  • Bahan pengomposan: sisa sayuran, serutan kayu, kulit buah, rumput dan rontokan dedaunan, kulit telur, teh dan bubuk kopi.
  • Untuk dibuang : makanan basi atau bersantan, tulang, produk turunan susu.
Sampah Anorganik
  • Plastik : Sedotan, kantung plastik, botol plastik, kantong kemasan
  • Kertas : Kardus, koran, majalah, kertas kemasan
  • Kaca : Botol, gelas, piring, toples kaca
  • Logam : Kaleng, paku, kawat
Untuk mempermudah pengelolaannya kelak, tak ada salahnya bila anda telah memisahkan sampah rumah tangga sejak awal. Siapkan saja dua tempah sampah di dapur, satu untuk sampah organik dan satunya untuk sampah anorganik. Selanjutnya, sampah organik (sisa sayuran, buah, daging, makanan basi dan sebagainya) merupakan sampah yang mudah diurai dan dapat diolah menjadi kompos. Agar proses pembusukan lebih cepat, cacah tumpukan sampah hingga potongan kecil. Nah, hasil pengomposan ini kelak digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman di kebun anda. Sedangkan sampah anorganik serpeti kertas, kardus, botol, kaleng dan plastik bisa anda berikan atau jual ke pemulung. Lingkungan menjadi terjaga terjaga.

Daur Ulang Kemasan Serbaguna
Lewat sedikit kreativitas, kemasan dibutuhkan rumah tangga dan bekas pembungkus makanan bisa disulap jadi barang serbaguna yang tahan air (waterproof), semisal dompet, tas, payung, sampul buku hingga mantel hujan. Agar aman bagi kesehatan, pastikan kemasan yang akan dikreasikan telah dicuci bersih, terutama kemasan deterjen dan produk pembersih lainnya. Selain mengurangi jumlah sampah, hasil kreativitas pun bisa dijadikan usaha sampingan anda.

Say No to Plastic Bags!
Beberapa negara seperti Irlandia, India, Singapura dan Costarica mulai mengeluarkan larangan pemakaian kantong plastik guna melestarikan lingkungannya. Sejak tahun 1970-an, banyak diproduksi dan digunakan di tiap negara. Kalau kita perhatikan, Negara Cina mengkonsumsi kantong plastik sebanyak 2 miliar, Inggris 8 miliar, Perancis 17 miliar per tahunnya. Meskipun telah dihancurkan menjadi serpihan, kantong plastik tetap sulit diurai dan mencemari alam. Padahal di dunia, sampah plastik dihasilkan bisa mencapai 500 miliar setiap tahun.

Bahaya Kantong Plastik
Hindari penyimpanan makanan seperti gorengan panas dalam plastik, terutama plastik berwarna hitam. Umumnya, plastik pembungkus yang digunakan penjaja makanan kaki lima terbuat dari bahan daur ulang. Kemungkinan adanya zat-zat berbahaya yang terkandung dalam plastik mudah mengkontaminasi makanan yang kemudian anda konsumsi. Apalagi jika kantong atau wadah plastik tersebut didaur ulang yang tak diketahui asal dan bahan pembuatnya. Bila terpaksa menggunakan plastik sebagai wadah, gunakan plastik bening khusus makanan dan hidnari membungkus makanan panas.

Diedit dan ditulis oleh M-ANT

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »