Nyeri pinggang bisa dialami oleh
siapa saja. Pada mereka yang usianya sudah mencapai kepala empat,
penyakit tersebut bisa menjadi momok utama. Nyeri pinggang bukan sesuatu
yang berbahaya, namun jangan pula diremehkan. Karena bisa jadi Anda
terkena Hernia Nucleus Puposus atau HNP.
Saat nyeri pinggang datang,
penanganan pertama yang mudah adalah beristirahat dan memberikan sesuatu
yang hangat ke tubuh. Mulai dari minum ramuan tradisonal (rempah)
seperti jahe atau mengolesi bagian yang nyeri dengan balsem ataupun obat
penghangat lain. Tak butuh waktu lama, nyeri akan hilang. Namun ada
kalanya penanganan sederhana itu tidak mempan.
Sakit justru menjalar ke paha
dan betis bagian belakang. Dampaknya tentu sangat mengganggu aktivitas
dan menurunkan produktivitas kerja
karena untuk bergerak pun jadi susah. Saat kondisi demikian,
perneriksaan ke dokter harus dilakukan mulai dari rontgen atau foto
x-ray sampai pcmcriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Kemungkinan
Anda memang menderita HNP atau yang dalam bahasa awam disebut saraf
kejepit.
Angkat Junjung
Sebenarnya apa sih HNP?
Spesialis saraf dari RSUP Kariadi, Dr Hexanto Muhartomo Sp.S M.Kes
mengungkapkan, tulang belakang manusia tersusun atas ruas-ruas tulang
yang dihubungkan menjadi satu kesatuan melalui persendian, mulai dari
daerah leher sampai tulang ekor. Ruas tulang yang di atas dihubungkan
dengan ruas di bawahnya oleh sebuah bantalan yang disebut diskus
intervertebralis (persendian pada tulang belakang).
Di dalam bantalan ruas tulang
belakang tersebut, terdapat suatu bahan pengisi seperti jeli kenyal yang
disebut nuklcus pulposus. Bantalan tersebut memunglcinkan tulang belakang
dapat bergerak lentur, Jika nukleus pulposus keluar dari dalam bantalan
melalui dinding bantalan yang lemah, maka nukleus pulposus masuk ke
dalam rongga ruas tulang belakang. Keadaan inilah yang disebut saraf
terjepit. "HNP bisa terjadi karena banyak hal. Yang paling umum adalah
angkat junjung yang terlalu berat tanpa metode yang tepat.
Saat muda
dampak angkat junjung belum terasa dan pada usia 40-an baru muncul
dampaknya. Sebab lain diantaranya karena sikap duduk yang salah, batuk
yang berkepanjangan dan lain-lain," ujar Dr Hexanto. Setelah pemeriksaan
intensif, dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri yang dibarengi
dengan fisioterapi. Bentuk fisioterapi sebagai misal tidur di tempat
yang rata dan keras seperti papan tanpa menggunakan bantal. Penderita
juga disarankan menggunakan korset untuk penahan saat melakukan
aktivitas terutama angkat junjung. Pada fase kronis perlu fisiotherapi
untuk gerakan meregang dan menekuk beserta pemanas atau diatermi.
Namun obat-obatan serta
fisioterapi tidak cukup bila kondisi sudah parah berdasarkan pemeriksaan
MRI. Sebagai misal adanya gangguan tcrhadap proses buang air besar
maupun kencing atau terjadi pelemahan otot. Dalam hal ini otot yang
mengecil tidak sesuai dengan yang sehat di sisi lainnya atau bahkan
terjadi pembengkokan tulang belakang sebagai kompensasi tubuh terhadap
nyeri.
Tujuan operasi di sini adalah
untuk membebaskan saraf yang terjepit. Sebagai antisipasi, Dr Hexanto
punya tips agar terbebas dari ancaman HNP. Hal-hal yang ringan namun
bisa berakibat fatal mesti dihindari. Sebagai misal angkat junjung harus
menggunakan teknik yaitu tubuh tetap dalam kondisi tegak. Selain itu
saat turun tangga harus pelan-pelan. Demikian pula jika terserang batuk.
Tip lainnya saat buang air besar jangan mengejan terlalu keras. Untuk
itu pola hidup sehat dengan banyak mengkonsumsi serat ikut berpengaruh
supaya buang air menjadi lancar dan rutin.
Diedit dari rskariadi.co.id