Salam Revolusi Ilmiah...
Sebagai seorang manusia perlunya kita untuk mengkacamatai diri. Tanyakan pada diri kita, siapa kita sebenarnya? Dengan
tujuan apa kita hidup dibumi ini? Lantas seberapa besar manfaat keberadaan diri
kita untuk alam semesta? Ada atau tidaknya diri kita, apa pengaruhnya bagi
kehidupan alam semesta?
Gambar dibawah ini membuktikan bahwa manusia tak ubahnya bak sebutir debu yang dibelah menjadi milyaran kepingan dihadapan Sang Pencipta. Masih pantaskah kita untuk menyombongkan diri??? Kalau jawabannya ya, SELAMAT anda telah menggenapi / pelaku dari firman Tuhan sebagai seorang iblis. Maha Benar Tuhan dengan segala firman-Nya.
Ya... manusia di era dewasa ini luar biasa kesombongannya. Bahkan dengan kesombongannya justru berani mengalih fungsikan peran Tuhan sebagai Pengatur, Penguasa, dan Yang diabdi/ditaati oleh seluruh ciptaan-Nya. Karena pada kenyataannya manusia sekarang ini diatur, dikuasai, dan mentaati manusia yang lain, yang membawa dalil kebaikan atau kebenaran yang semu. Lihat proses gambar dibawah.
- Dalam gambar bumi dibawah, coba tunjukan di sebelah mana wajah diri kita?
Sekarang kita bandingkan keberadaan bumi dengan tetangga sebelah yang lebih besar volumenya.
Bagaimana menurut anda? Dengan tetangga sebelah saja bumi sudah kalah jauh besarnya. Apakah kita masih berani berlaku sombong? Bumi saja ketilep sama Uranus, Neptunus belum lagi dengan Jupiter dan Saturnus.
Coba bumi dibandingkan dengan pusat tata surya galaksi bima sakti
Next… kita bandingkan dengan bintang di luar galaksi bima sakti
-
Sudahlah… ini yang terakhi.
Dengan keterangan gambar diatas, cukuplah untuk menjadikan diri kita sadar. Bahwa kita tidak ada apa-apanya dihadapan Tuhan. Lantas apa yang harus dilakukan manusia? Ada 3 hal yang harus dilakukan.
1. Jangan jadikan diri kita untuk menguasai manusia yang lain, walaupun itu dengan jumlah yang sangat sedikit. Seolah andalah yang paling benar dan kuat. Karena satu orangpun tidak berhak dikuasai oleh manusia sepandai atau sebenar apapun itu. Seorang utusanpun tidak berhak untuk menguasai manusia diluar dari kehendak-Nya.
2. Jangan jadikan diri kita untuk mengatur-atur orang lain. Menilai orang lain salah, sesat, bodoh, dan harus mengikuti diri anda. Yang berhak mengatur seutuhnya hanyalah Tuhan YME. Karena hanya DIA yang sanggup mengatur dengan kebenaran-Nya. Yang diketahui Manusia tidak lain hanya kebenaran nafsu, bagaimana mau mengatur? Mengatur diri sendiri saja tidak mampu.
3. Jangan jadikan diri kita untuk mentaati manusia yang lain. terlebih-lebih mentaati bukan atas dasar ilmu (ikut-ikutan). cukup Tuhan saja yang menjadi pengabdian tunggal kita. Berikan keseluruhan hidup kita hanya untuk tertuju kepada-Nya.
Segala apa-apa yang dilangit dan dibumi telah
tunduk patuh / muslim / aslama / berserah diri / manunggal / taat kepada hukum yang
diundangkan atas dirinya masing-masing. kecuali makhluk kecil bernama MANUSIA, karena kebanyakan dari mereka telah melampaui batas. Untuk itu Janganlah
menyombongkan diri… Orang sombong = Bodoh.
Picture from: forum.kompas.com