Terbang Menggapai Tujuan Hidup Sejati


Keinginan seseorang akan selalu berubah-ubah, sepanjang seorang itu mendapatkan pengetahuan ilmu baru yang dapat merubah cara pandang/ persepsinya.


Tat kala seseorang mendapatkan pengetahuan ilmu tentang kesehatan maka dia memutuskan untuk ingin menjadi dokter. Namun di tengah perjalanan mendapat pengetahuan tentang kuliner maka keinginannya berubah ingin menjadi pengusaha, dan seterusnya. 


Dulu saya berkeinginan sekali menjadi seorang pesepak bola. Hidup berkecipung dengan rumput hijau serta bertemankan bola. Sudah badan sehat, dikenal banyak orang, uang pun mengalir deras. Apa lagi tat kala mampu mencetak gol kemenangan bagi tim nasional. Membawa nama harum bangsa, seolah menjadi pahlawannya. Tapi keinginan itu sudah tidak ada lagi. Dikarenakan sudah mendapat pertimbangan lain yang di rasa jauh lebih baik.


Apakah hidup hanya sebatas hal yang rendah demikian? Di dalam menghayati sebuah kehidupan. Perlunya seseorang untuk memahami hakikat dari kehidupan. seorang manusia harus mampu menjawab, mengapa dia bisa hidup dan berada disini? Tidak dapat dipungkiri bahwa kita selaku makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa, pastilah sang pencipta memiliki tujuan yang jelas, kenapa mau menciptakan makhluk yang bernama manusia. Kalau burung diciptakan untuk terbang, ular diciptakan untuk melata, ikan diciptakan untuk berenang, dsb. Nah lantas bagaimana dengan manusia?. Manusia dapat terbang, melata, berenang, dan semuanya di kuasai manusia. Karena manusia dibekali secara khusus dan special dengan daya fikir yang membentang. Untuk itu dengan di bekali daya fikir itulah Tuhan mempunyai tujuan agar manusi menjadi sosok wakilNya dibumi. Sebagai pengawas, pengelola dan pemakmur bumi. Maka dari itu manusia harus mempergunakan daya fikir tersebut secara benar. Supaya apa yang menjadi tujuan Tuhan telah menjadi tujuan manusia.


Namun perlu di ingat, manusia selain di bekali daya fikir yang luar biasa untuk memakmurkan bumi. Di dalam daya fikir itu ada sesuatu yang menakutkan, yang disebut dengan nafsu. Jika nafsu itu merajai diri manusia, maka sudah dipastikan manusia itu menyimpang dari tujuan hidupnya. Yang seharusnya menjadi pemakmur bumi malah menjadi perusak bumi. 


Sehingga yang dimaksud dengan tujuan hidup itu bukan masalah nanti mau jadi apa? Karena hidup bukan untuk mencari makan, mendapat gelar, mengumpulkan harta, menikah dan memperbanyak keturunan. Lebih dari itu tujuan kita dihidupkan adalah untuk mengabdi kepada Maha Penghidup. Tuhan tidak akan menciptakan jin dan manusia selain hanya untuk beribadah/ mengabdi kepada-Nya.


Tujuan kita diciptakan sudah sangat jelas. Kalau kita tidak ingin menjadi orang yang merugi, maka kita harus menyusun rencana strategi perjuangan untuk hidup agar kita benar-benar meperoleh tujuan yang Tuhan kehendaki. Janganlah hanya menjadi manusia yang sekedar hidup apa adanya, tapi harus menjadi manusia terdepan dalam kebajikan. Mari berlomba-lomba merumuskan bersama hal-hal untuk dapat menjaga dan memakmurkan bumi.(r.a)


Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »