Khansa, Seorang Ibu Yang Hibahkan 4 Anakanya Ke Medan Perang



Revolusi Ilmiah - Ilustrasi Gambar
Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Khansa adalah seorang ibu yang mulia. Seberapa besar kemuliaannya? Jawabannya, “mengantarkan ke 4 anaknya menuju mati sahid.



Khansa yang memiliki nama asli Tamadhar binti Amru bin al haris bin asy syarid, pandai dalam mendidik anak-anak sebagai seorang pejuang. Kepandaian yang lain juga terlihat dari lantunan syair. Karena kepiawaiannya dalam melantunkan syair tersebut, pernah membuat Muhammad Rosulullah dan para sahabatnya berdetak kagum. Tatkala khansa menguntai kata-kata menjadi bait-bait syair dihadapan beliau. Lantas apa yang menjadi keistimewaan dari seorang ibu ini?


Keistemewaannya adalah beliau ibu dari para syuhada. Yang mendidik anaknya menjadi ksaktria pemberani untuk memperjuangkan tegaknya system islam.



Sejarah mencatat bahwa anak-anak Khansa, telah tumbuh menjadi pahlawan yang telah menjual harta jiwanya kepada Allah. Hal itu terlihat saat terjadi perang yang dahsyatyaitu perang Qadisiyah. Dimana perang antara kaum muslimin dibawah pimpinan jenderal sa’ad bin abi waqqash, melawan pasukan kerajaan Persia dibawah komando Rustam Farrokhzad. Ketika itu dengan keberanian jiwa seorang ibu. Khansa menghibahkan ke 4 anaknya untuk ikut dalam barisan tentara muslim.


Sebelum maju kemedan perang, ke 4 anaknya berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan menjaga ibu mereka dirumah. Dalam diskusi tersebut berubah menjadi perdebatan yang sengit. Maisng-masing anak ingin berangkat perang. Tidak ada yang mau mengalah untuk tinggal dirumah. Mendengar hal tersebut, Khansa mengambil sebuh keputusan yang cukup mencengangkan. Khansa memutuskan untuk ikut berperang mendampingi ke 4 anaknya (luar biasa bukan). Meskipun usianya tidak muda lagi, beliau tetap berkobar-kobar berangkat membantu perang Qodisiyah.


*Ketahuilah, Qadisiyah bukanlah medan perang pertama bagi Khansa. Karena beliau sudah sering mengikuti peperangan semenjak Muhammad sendiri masih hidup.



Revolusi Ilmiah - Wanita hebat

Sebelum perang berkecamuk, Khansa memberikan nasehat yang membakar semangat anak-anaknya. Dengan tegas dan jelas, inilah nasehatnya yang dicatat sejarah.


*wahai anak-anakku, kalian telah menganut islam dengan taat dan tanpa tekanan. Dan karena Allah kalian berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah, yang tiada diabdi selain Dia. Kalian adalah anak dari satu laki-laki. Sebagaiman kalian adalah anak dari satu perempuan. Ketahuilah, aku tidak pernah mengkhianati ayah kalian dan tidak pernah pula mempermalukannya. Aku juga tidak pernah membuat cacat nenek moyang kalian serta tidak pernah mnyembunyikan garis keturunan kalian.



Wahai anakku, Allah telah menyiapkan tempat yang mulia bagi mereka yang berjihad di jalan-Nya. Untuk melawan orang-orang kafir. Nasehatnya ditutp dengan mengutip firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 200.





Perang yang penuh dengan jatuhnya korban tersebut dimenangkan oleh kaum muslimin. Bahkan kaum muslimin mampu membunuh jenderal perang Rustam Farrokzad pada tahun 636 M. setelah usai perang, panglima Sa’ad memerintahkan kepada salah satu pasukannya untuk menemui Khansa. Memberitakan bahwa ke 4 anaknya gugur secara syahid. Ketika mendengar hal tersebut, Khansa samasekali tidak terkejut bahkan sedih, karena Khansa sudah mempunyai firasat sebelumnya akan kejadian itu. 


Khansa tampak tenang dan berdandan rapi saat itu, dengan wajah yang berseri-seri. Seketika itu juga Khansa berucap syukur dan memuji Allah.


*segala puji bagi Allah yang telah memuliakan aku dengan menjadikan anak-anakku sebagai syuhada. Semoga Allah mengumpulkan aku dengan mereka dibwah naungan rahmat-Nya.



Khansa, seorang ibu yang mulia dan memuliakan. Dia mulia karena mengorientasikan pendidikan anak-anaknya demi kepentingan Allah. Dan menjadikan anak-anaknya abadi adalam kehidupannya.


Semoga kisah diatas dapat menginspirasi Anda. Sehingga dapat memacu generasi Nusantara saat ini untuk dapat berjuang dalam upaya pencapaian kedamaian dan kesejahteraan dunia. Baik dari sisi ibunya maupun anak-anaknya. Hapus Perbudakan dan Kebodohan Untuk Kebangkitan Nusantara. (Bent)

Gambar: 1, 2

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »