Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Disentri adalah gangguan usus berupa peradangan yang menimbulkan gejala diare, tinja berlendir bercampur darah. Pada anak sering terjadi diare dengan frekuensi lebih dari 10 kali per hari. Gejala-gejala yang terjadi pada disentri adalah buang air besar (BAB) dengan feses/tinja berdarah dan bercampur lendir, Diare dengan volume sedikit serta Terkadang nyeri saat BAB. Penyebab disentri dibekan menjadi dua yaitu :
1. Disentri Amuba yang disebabkan oleh infeksi Entamoeba hystolitica (Semacam parasit). Dibagi juga dalam 6 Kondisi : Karier (Belum ada tanda klinis), Disentri amuba ringan (Perut kembung, Nyeri perut ringan, Diare 4-5 kali sehari, Tinja berbau busuk, Nyeri ulu hati, Terkadang terjadi pembesaran hati namun tidak sakit tekan.), Disentri amuba sedang (Keluhan lebih berat dari Disentri amuba ringan, namun tetap masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa, Tinja disertai lendir darah, Sedikit nyeri tekan pada pembesaran hati), Disentri amuba berat (Keluhan lebih berat lagi, Diare lendir dengan darah banyak, Diare lebih dari 15 kali sehari serta Demam tinggi (lebih dari 40 derajat celcius), Mual dan Muntah), Disentri amuba kronik (Seperti disentri amuba ringan, bisa berlangsung berbulan-bulan namun ada periode hilang, Umumnya muncul pada kondisi tertentu semisal kelelahan, demam maupun konsumsi makanan yang kurang bersih).
2. Disentri Basiler yang disebabkan oleh Bakteri Shigella. Keluhan tergantung ringan beratnya penyakit akibat infeksinya, mulai dari Sakit perut terutama sebelah kiri, Perut menjadi cekung, Berak berair dan lendir, Muntah-muntah, Demam, Cepat mengalami gejala dehidrasi, Turgor kulit berkurang, Muka berwarna kebiruan. Kematian akibat disentri basiler umumnya terjadi karena Gangguan peredaran darah dan kencing, serta Koma.
Pemeriksaan yang rutin dilakukan dengan keluhan yang mengarah kepada disentri adalah dengan Pemeriksaan Tinja. Pada pemeriksaan tinja umumnya ditemukan bau busuk pada tinja, bercampur darah dan lendir, selain itu juga dapat diketahui kuman yang terdapat dalam tinja. Pemeriksaan laini yang dapat digunakan untuk penunjang diagnosis adalah Sigmoidoskopi, Kolonoskopi, Foto rotgen kolon dan Uji serologi.
Ramuan Alami Atasi Disentri
Dalam pengobatan disentri, selain pengobatan konvensional, bisa dicoba pengobatan dengan tanaman obat keluarga untuk mengatasi gejala disentri, pada info hidup sehat kali ini akan disajikan 2 ramuan alami yang dapat membantu mengatasi disentri, diambil dari Buku Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Kesehatan dari Kementrian Kesehatan tahun 2010.
1. Ramuan Daun Sambiloto
Bahan yang Diperlukan :
- Daun sambiloto sebanyak 7 lembar
- Air sebanyak 1 gelas
Cara Pembuatan : Daun sambiloto direbus sampai mendidih selama 1/4 jam. Kemudian saring. Air rebusan itulah yang digunakan.Cara Pemakaian : Diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
2. Ramuan Kulit Pulosari
Bahan yang Diperlukan :
- Kulit pulosari sebanyak 1 jari
- Kunyit sebanyak 1 jari
- Adas sebanyak 1/2 sendok teh
- Sereh sebanyak 1 jari
Cara Pembuatan : Kunyit dikupas dan diiris tipis, kemudian direbus bersamaan bahan lain dengan air sebanyak 3 gelas hingga tinggal 2 gelas, kemudian saring.Cara Pemakaian :
- Anak 3-5 Tahun : 3 kali sehari 3 sendok makan
- Anak 6-8 Tahun : 3 kali sehari 1/4 gelas
- Anak 9-12 Tahun : 3 kali sehari 1/3 gelas
- Anak 9-12 Tahun : 3 kali sehari 1/2 gelas
Demikian 2 ramuan yang dapat membantu mengatasi disentri, meskipun demikian apabila dalam 3 hari kondisi tidak membaik atau sebelum itu kondisi memburuk segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Pencegahan yang dapat dilakukan supaya tidak terkena disentri diantaranya : Minum air yang matang atau sudah dimasak, Makanan harus bersih dan tertutup supaya terhindar dari lalat dan debu, Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, Jangan buang air besar (BAB) di sembarang tempat, Minum air putih minimal 2 liter sehari, Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan olahraga rutin. Semoga selain kita mengatasi, juga hendaknya pencegahan sangat perlu untuk dilakukan, bukankah kesehatan itu tidak mahal selama kita mengetahui ilmunya?. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)