Revolusi Ilmiah - London
Rokok elektrik atau lebih dikenal e-Cigarette merupakan salah satu inovasi dari rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektrik pertama kali kembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd. Rokok elektrik diklaim oleh beberapa kalangan sebagai alternatif rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan bau dan asap, selain itu rokok ini juga lebih hemat dibandingkan dengan rokok biasa karena dapat diisi ulang.
Rokok Elektrik Penyelamat Ribuan Jiwa di Inggris
Tim peneliti Inggris mengatakan bahwa ribuan nyawa dapat diselamatkan setiap tahun jika perokok beralih ke rokok elektrik. Para peneliti tersebut mengakui risiko kesehatan jangka panjang yang disebabkan oleh rokok elektronik belum diketahui, tetapi mereka mengatakan rokok elektrik kurang berbahaya jika dibandingkan dengan rokok biasa. Untuk setiap satu juta perokok yang beralih ke rokok elektrik, lebih dari 6.000 jiwa di Inggris dapat diselamatkan, menurut tim University College London. "Kandungan asap rokok elektrik tidak seperti asap rokok yang berisi karsinogen dan racun. Bahkan, kandungan asap rokok elektrik berada jauh di bawah 20 batang rokok," kata Profesor Robert West dari University College London.Temuan itu praktis membantah laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan rokok elektrik dapat meningkatkan kadar racun dan nikotin di udara. Karenanya, WHO menyerukan pelarangan rokok elektrik di tempat umum dan tempat kerja. WHO juga memperingatkan seseorang yang bukan perokok akan mulai mengisap rokok elektrik. Namun, tim University College London menemukan jumlah seseorang bukan perokok yang mulai menggunakan rokok elektrik berjumlah kurang dari 1% dari populasi.
Baik itu rokok konvensional maupun elektrik tetap saja mengandung banyak bahaya bagi kesehatan. Bukankah memilih sehat dengan menghindari rokok itu lebih baik? Memang, kesehatan itu sangat didambakan pada saat seseorang itu sakit, cegah sebelum terlambat. (mant)
Referensi 1
