5 Penyulit Pemadaman Kebakaran Hutan

REVOLUSIILMIAH.com - Kebakaran hutan menjadi penyebab terjadinya Bencana Kabut Asap. Kabut asap yang terjadi menyebabkan berbagai gangguan, diantaranya Transportasi dan Kesehatan. Untuk kesehatan, terdapat dampak buruk yang terjadi, dalam jangka pendek akan menyebabkan iritasi membran mukosa pada tubuh, mulai dari mata sampai saluran nafas, misalnya mata merah, perih dan pedih, sedangkan pada saluran nafas dapat menyebabkan ISPA dan memicu terjadinya Asma. Dalam jangka panjang, kerusakan yang dialami pada saluran nafas dapat membuat mudah masuknya kuman, misalnya kuman TBC, Batuk kronik dan Penyempitan saluran nafas. Oleh karena itu, kebakaran hutan harus segera diatasi, sehingga becana kabut asap dapat segera terhenti.

revolusiilmiah.com - Proses Pemadaman Hutan
Proses Pemadaman Hutan. (Foto : kliksumsel.com)

5 Penyulit Pemadaman Kebakaran Hutan

Semua pihak yang terkait telah melakukan segala daya dan upaya untuk mengatasi terjadinya kebakaran hutan yang terjadi, namun kebakaran hutan dan kabut asap ternyata masih terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa sebab, seperti dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan sumber-sumber yang mendukung.

1. Cuaca Kering

Sebagian besar hutan yang terbakar seperti di Sumatera dan Kalimantan merupakan semak belukar yang pada musim kemarau menjadi kering (Curah hujan rendah). Kondisi kering terntu saja membuatnya mudah terbakar dan cepat menyebar ke wilayah-wilayah terdekatnya. Kondisi itulah yang membuat api yang terbakar menjadi sulit untuk dikendalikan.

2. Terbatasnya Air

Titik api yang banyak tidak sebanding dengan titik air. Secara logika, apabila kebakaran diimbangi dengan air yang cukup, maka kebakaran dapat dengan mudah dipadamkan, namun apabila sebaliknya bahkan jauh lebih sedikit, maka sulit pula memadamkannya. Ditambahlah, sumber air untuk memadamkannya jauh dari titik api yang terjadi.

3. Kekurangan Sarana dan Prasarana

Jumlah sarana dan prasarana pemadam kebakaran yang berada di Wilayah Kalimantan dan Sumatera terutama masih minim dan kurang, apabila dibandingkan dengan banyaknya kebakaran yang terjadi, sehingga proses pemadaman kebakaran jadi terhambat. Memang semua pihak telah dikerahkan, termasuk unit dari TNI, namun tetap saja masih kurang mencukupi untuk proses pemadaman tersebut.

4. Luas Wilayah

Departemen Kehutanan (Dephut) memperkirakan, luas kebakaran hutan pada tahun 2015 ini tidak kurang dari 38.000 hektar, yang terutama berada di Sumatera dan Kalimantan. Luasnya hutan yang terbakar tersebut tentu saja menambah kesulitan dalam pemadamannya, apalagi perkiraan tersebut masih sangat memungkinkan untuk terjadinya penambahan.

5. Karakteristik Lahan Gambut

Pada dasarnya memang lahan gambut sangat rawan dengan bahaya kebakaran hutan terutama musim kemarau. Mengapa bisa demikian? Penyebabnya adalah karakteristik lahan gambut tersebut, yang pertama Tingkat fluktuasi air tanah yang berbeda sangat tajam antara musim penghujan dengan musim kemarau, akibatnya pada musim kemarau kondisi gambut ini sangat kering dan berpotensi menimbulkan kebakaran hutan. Yang kedua, sifat tanah gambut sebagai penyumbang ancaman kebakaran hutan, diantaranya sifat Irreversible Drying atau sifat tanah gambut yang tidak dapat kembali setelah terbakar. Sifat tersebutlah yang menyebabkan gambut yang dalam keadaan kering bercerai berai dan tidak dapat kembali ke kondisi semula (kompak) walaupun sudah dibasahi. Sifat lainnya adalah kerapatan lindaknya (bulk density) yang rendah, sehingga kekuatan menahan beban fisiknya rendah, hal tersebut apabila dilakukan eksploitasi berlebihan akan menambah bahan bakar kebakaran hutan gambut apabila bencana kebakaran hutan terjadi.

Kelima hal tersebut menjadi kendala dan penyulit dalam pemadaman kebakaran hutan. Meskipun demikian, kita tetap berharap bahwa kebakaran hutan yang terjadi tidak berlangsung lama dan dapat segera diatasi. Bagi yang dengan sengaja membakar hutan untuk kepentingan tertentu diharapkan untuk segera menghentikan perbuatan tersebut. (OKW)

Please Share and Comment ↓

Related Posts

Previous
Next Post »