Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Kita mengetahui, terjadinya vertigo diakibatkan karena ada salah satu atau lebih sistem keseimbangan yang terganggu dan merupakan gejala suatu penyakit. (Baca : Dunia Terasa Berputar itu Vertigo) Namun vertigo sendiri tidak diketahui pasti penyebabnya oleh karena itu perlu diperhatikan bahwa terapi pasti vertigo selain mencari sumber utamanya, juga lebih bersifat simtomatik maupun rehabilitatif. Kedua hal tersebut yang akan diuraikan dalam info hidup sehat kali ini, selain penting guna mengatasi vertigo yang terjadi, juga perlu dalam rangka pencegahan munculnya vertigo.
Pencegahan Vertigo
Beberapa hal berikut dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo, diantaranya:
- Tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi
- Bangun secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri dari tempat tidur
- Menghindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
- Menghindari posisi mendongakkan kepala, misalnya saat mengambil suatu benda dari tempat yang lebih tinggi
- Menggerakkan kepala secara hati-hati jika kepala dalam posisi datar (horisontal), jangan terlalu cepat.
Terapi Vertigo
1. Terapi Simtomatik. Terapi simtomatik artinya terapi yang diberikan sesuai dengan gejala-gejala yang timbul. Gejala vertigo diantaranya : merasa seolah-olah bergerak atau berputar, mual, muntah. Gejala-gejala tersebut kita berikan obat sesuai dengan keluhannya, misalnya obat dimenhidrinat, domperidon, perfenazin dan skopolamin. Gejala ini perlu diatasi supaya penderita tidak berlama-lama merasakan keluhan yang dialami, sehingga kondisi vertigo tersebut akan cenderung untuk pulih lebih cepat dibandingkan tanpa pengobatan gejala. Untuk pengobatan penyebab, sebaiknya dikonsultasikan kepada spesialis yang terkait, semisal Spesialis THT.
2. Terapi Rehabilitatif. Terapi ini bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan kompensasi sentral dan membiasakan terhadap kondisi tersebut untuk penderita terutama akibat gangguan vestibuler. Salah satu latihan yang digunakan adalah metode Brandt-Daroff. Metode/latihan Brandt-Daroff dikenal mampu membantu mengurangi gejala vertigo yang disebabkan oleh benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) atau labyrinthitis, merupakan latihan dengan cara tubuh penderita dibaringkan, kemudian dimiringkan ke kiri dan ke kanan dengan cepat atau mendadak, dimana kegiatan tersebut diselingi dengan duduk tegak dan kaki tergantung, jika keluhan masih terasa setelah 30 detik, segera mengubah posisi menjadi duduk kembali, apabila setelah melakukan hal ini keluhan tidak kunjung reda, latihan dapat diulang hingga 20 kali.. Metode lain yang dapat digunakan adalah Latihan visual vestibular, namun perlu dibedakan antara penderita yang masih harus berbaring, bisa duduk atau sudah mampu berdiri, latihan ini antara lain berupa gerakan mata ke berbagai arah secara runtut dan teratur serta gerakan kepala ke kiri dan kanan, dilanjutkan latihan berjalan bagi penderita yang sudah mampu bebas untuk bergerak guna menjaga keseimbangan tubuh.
Dua contoh terapi untuk vertigo tersebut saat ini merupakan terapi yang paling baik selain mencari penyebabnya. Oleh karena itu perlu pemahaman yang betul tentang bagaimana mencegah dan mengatasi terjadinya vertigo terutama bagi penderita, dan tentu saja ditambah dengan melakukan pola hidup sehat yang harus rutin dilakukan secara teratur. Apabila ada keluhan yang lebih lanjut dan konsultasi secara detail, silakan berkonsultasi dengan dokter anda atau masukkan dalam kolom komentar, kami akan berusaha memberikan jawaban terbaik untuk anda. Harapannya dengan mengetahui pengobatan gejala dan latihan yang baik, vertigo dapat diatasi dengan baik pula, sehingga kualitas hidup penderita dengan vertigo tersebut dapat pulih dengan baik. Tidak perlu menyalahkan kondisi yang telah terjadi, tetapi marilah kita berusaha untuk mencari solusi atau jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang kita alami, Tuhan selalu menyertai kita. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)