Revolusi Ilmiah - Salam Sehat
Tekanan Darah pada umumnya dibagi dalam dua ukuran yaitu tekanan darah sistole dan diastole, sistole artinya denyutan jantung yang memompa darah menuju ke arteri, sedangkan diastole tekanan jantung pada saat istirahat diantara pemompaan. Tekanan darah normal pada dewasa menurut depkes adalah diantara 110/70 sampai 140/90, dibawah itu disebut tekanan darah rendah (Hipotensi) sedangkan diatas itu dinamakan tekanan darah tinggi (Hipertensi). Baik hipotensi maupun hipertensi ada gejala-gejala yang ditimbulkan serta efek yang akan dialami oleh orang tersebut. Pada info hidup sehat kali ini, kita akan lebih mengfokuskan pada pada pembahasan hipertensi, apa tanda dan gejala yang muncul pada hipertensi serta bagaimana cara efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi tersebut seperti yang dilansir oleh tabloid CDK (Cermin Dunia Kedokteran).
Tanda dan Gejala Hipertensi
Hipertensi pada umumnya tanpa gejala, sehingga dinamakan penyakit The Silent Killer. Tanda seseorang mengalami hipertensi adalah pada saat pengecekan tekanan darah diatas normal sesuai dengan usia. Sedangkan gejala dari hipertensi diantaranya: Pusing berputar, Sakit kepala, Badan terasa lemas, Mimisan secara tiba-tiba, Telinga dirasa berdenging, Merasa kantuk yang terus menerus, Merasa bingung, Mual dan muntah, Keringat berlebihan, Pandangan kabur, Tengkuk dan pundak terasa pegal serta Seksualitas menurun. Gejala tersebut dapat berbeda-beda yang dirasakan dan kuantitas yang dialami oleh masing-masing orang tergantung keparahan hipertensi dan kondisi orang tersebut.
Tips Efektif Menurunkan Tekanan Darah
1. Berhenti Merokok. Bahaya merokok sudah pernah dijelaskan pada sesi sebelumnya. Terutama pada kasus peningkatan tekanan darah ini, rokok sangat mengganggu suplai oksigen ke dalam organ-organ tubuh, meningkatkan kadar kolesterol serta meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu apabila anda ingin menurunkan tensi atau tekanan darah secara efektif, berhentilah merokok, perlahan tapi pasti tekanan darah anda akan kembali normal.2. Menurunkan Berat Badan. Jelas sekali bahwa dengan penurunan berat badan, menuju berat badan ideal, membuat tekanan darah kembali pada kondisi normal. Caranya adalah dengan mengurangi asupan lemak dan kalori yang berlebihan dan olahraga secara teratur sesuai dengan porsi yang diinginkan seperti dalam 3 tips gaya hidup sehat.3. Memodifikasi Diet. Diet bukan berarti tidak makan sama sekali, namun diet bermakna bahwa kita mengkonsumsi makanan yang betul-betul diperlukan tubuh, tidak sembarangan mengkonsumsi makanan sesuai dengan harapan tubuh yang kita inginkan. Beberapa modifikasi diet yang dianjurkan :
- Karbohidrat dan serat : Dari sumber karbohidrat adalah dari jenis Whole grain, buah-buahan, sayuran dan susu rendah lemak terutama penderita hipertensi yang juga menderita diabetes melitus.
- Protein : Protein adalah salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun jaringan tubuh, pilihan sumber protein yang disarankan adalah: Protein yang rendah lemah yaitu ikan dengan mengkonsumsi dua hingga tiga kali seminggu, Protein dari telur, Kacang kedelai, Kacang Polong.
- Lemak : Batasi lemak jenuh dan asupan kolesterol dalam modifikasi diet ini. Asupan lemak jenuh sebaiknya kurang dari 10 persen dari total asupan energi total. Lemak jenuh pada umumnya terdapat dalam gorengan atau minyak yang dipanaskan dengan lebih dari dua kali penggorengan. Asupan kolesterol yang baik adalah kurang dari 300 mg per hari.
- Mengurangi Garam : Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang, konsumsi garam yang dianjurkan adalah maksimal 1,5 sendok teh sehari dengan garam beryodium, kekurangan itu akan menyebabkan penyakit gondok, sedangkan kelebihannya akan meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi.
- Alkohol : Alkohol meningkatkan resiko terjadinya hipertensi, sehingga sangat disarankan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol dalam modifikasi diet hepertensi.
- Asupan Kalium dan Kalsium : Kalium dan Kalsium ini banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, sehingga dalam diet ini perlu menambah konsumi buah-buahan dan sayuran.
- Asupan Air : Konsumsi air putih yang disarankan dalah sehari adalah 2 liter. Hal tersebut sangat penting karena air diperlukan dalam setiap aktivitas sel tubuh serta membantu meringankan tugas ginjal dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan membuang zat-zat yang berbahaya dalam tubuh.
Demikian tiga tips bagaimana menurunkan tekanan darah yang efektif, meskipun masing-masing orang berbeda dalam kuantitas maupun kualitasnya, tetapi pokok permasalahannya umumnya sama, sehingga meskipun hipertensi merupakan penyakit Idiopatik (Tidak diketahui pasti penyebabnya) namun dengan kita mengikuti tips tersebut, selain untuk menurunkannya juga untuk mencegah terjadinya hipertensi dan penyertanya. Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan. (M-ANT)